Reporter : Muhamad Asrul
Editor : Kang Upi
KENDARI – Ratusan siswa di SD 32 dan SD 43 Kota Kendari simulasikan penanganan bencana yang dipandu langsung tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari.
Kegiatan yang digelar, Rabu (16/10/2019) bertujuan untuk mengajar peserta didik di sekolah agar mengetahui potensi bencana di sekolah mereka dan cara penanggulangannya.
Sekertaris BPBD Muhamad Syahbrin menjelaskan, simulasi kebencanaan yang melibatkan siswa ini merupakan implementasi instruksi Presiden RI untuk pengurangan resiko bencana.
Rencananya, simulasi ini akan dilakukan di 42 sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kota Kendari, hingga 29 Oktober 2019 mendatang.
“Ini adalah kegiatan perdana yang kami lakukan dari 42 Sekolah dan BPBD telah membagi 7 tim untuk bergerak di 42 sekolah dan hari ini kita mulai di SD 32 dan SD 43,” ungkap Syahbrin.
Ia juga menjelaskan, menurut indeks Resiko Rawan Bencana Nansional, Kota Kendari termasuk dalam kategori tinggi. Dalam kondisi itu, anak anak merupakan kelompok yang paling rentan terkena bencana.
Baca Juga:
- Diduga Korupsi Dana Perusahaan PT RBM Rp 2,5 M, Komisioner Bawaslu Konawe Restu Tabara Dijerat Pasal 374 Pengelapan Karena Jabatan
- BPN Konawe “Mandul” Tanggani Persoalan Sertifikat Warga Transmigrasi di Tonggauna Utara
- Peduli Kedamaian Warganya, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba Instruksikan Penghentian Aktivitas Pengolahan Sawah Terkait Kisruh Lahan II Desa Tawamelwe
- Langkah Pj Bupati Konawe Tangani Kisruh Lahan di Desa Tawamelewe Tuai Apresiasi dari DPP HMTI
- Mendagri Tito Bilang Penjabat Kepala Daerah yang Hendak Tarung Pilkada Wajib Mundur 40 Hari Sebelum Masa Pendaftaran
- Penyidik Polda Sultra Terus Menyelidik Kasus Dugaan Penggelapan Dana PT RBM melibatkan Restu Tabara Komisioner Bawaslu Konawe, Pelapor akan Kembali Diperiksa
“Jadi kami ajarkan sejak dini tentang bahaya bencana, tanda tanda bencana yang terjadi, dan bagaimana cara penanggulangannya terutama bencana banjir, gempa dan tanah longsor,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan staf program Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK), Ikhsan Mentong, yang intens mengawal isu perubahan iklim dan kebencanaan di masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kesiapsiagaan warga sekolah.
“Dengan Kegiatan ini di harapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan pihak sekolah dalam menanggulangi bencana dan juga menjadi kegiatan rutin dalam artian kegiatan ini bisa berkelannjutan kedepannya,” kata Ikhsan Mentong. /A