Reporter : Rahmat R.
KENDARI – Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Hj Isma mengungkapkan data realiasi anggaran refocussing yang saat ini sedang dikelola oleh 27 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup provinsi baru mencapai 59%.
Data tersebut, menurut Isma, sama dengan data yang dibawa oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi dalam rapat realisasi anggaran se-Indonesia di Jakarta.
“Bahan ini sama yang dibawa oleh Pak Gubernur Sultra,’’ katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 14 Juli 2020.
Ia menyebut, APBD setelah refocussing dan penyesuaian PP Kementrian Keuangan nomor 35, Sultra mengalami penurunan penerimaan DAU dan DAK.
“Kita sesuaikan, penurunan APBD itu berakibat seharusnya Rp 294 miliar. Akan tetapi saldo kita tahun lalu kita manfaatkan dana silpa tahun jadi Rp 5,6 miliar bukan Rp 5,7 miliar lagi,” urainya.
Isma menjelaskan untuk APDB secara keseluruhan, belanja Pemprov Sultra per 13 Juli keseluruhan 26,15%. Khusus anggaran refocussing Rp 400 miliar realisasinya permasing-masing bidang mulai dari, Kesehatan 76,75 persen, Ekonomi 24,50 persen dan Pengamanan Soasial 53,55%.
“totalnya itu 59 persen khsusus refocussing. Anggran ini adalah dari kas daerah yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing OPD,” beber Isma.
Mantan Pj Sekda Sultra ini mengakui sampai saat ini belum semua OPD melaporkan pertanggung jawaban anggaran. Disisi lain pihaknya juga masih menunggu hasil review inspektorat
“Hari ini ada Dinas ESDM melapor katanya di mereka ada kegiatan yang tidak terealisasi. Kita cocokan data dulu terkait beberapa laporan yang masuk,” tandasnya. (b).