KENDARI – Realisasi penyerapan belanja APBN pada Kementerian Negara / Lembaga sampai dengan saat ini juga menunjukkan peningkatan yang mencapai 91.96 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ririn Kadariyah. Menurutnya, realisasi penyerapan belanja APBN tersebut meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
“Anggaran pada tahun 2016 lalu hanya sebesar 86,22 persen, baik secara nominal maupun dalam persentasenya,” ujar Ririn melalui rilisnya, Jumat (16/2/2018).
Dia menjelaskan, sebagai unit vertikal Ditjen Perbendaharaan di Sultra yang menaungi empat Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) memiliki tugas untuk melaksanakan koordinasi, pembinaan, supervisi, asistensi, bimbingan teknis, dukungan teknis, monitoring, evaluasi, analisis, kajian, penyusunan laporan dan pertanggungjawaban di bidang perbendaharaan.
“Hal ini dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan anggaran di daerah, serta wakil Kementerian Keuangan di daerah,” jelasnya.
Lanjutnya, peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran tersebut juga ditopang dengan sinergi dan koordinasi yang semakin baik serta harmonis antara Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sultra dengan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban APBN di Sultra.
Katanya, sampai dengan akhir periode, pelaksanaan APBN tahun anggaran 2017 dapat berjalan dengan lancar, tertib dan sesuai yang direncanakan. Tingkat defisit APBN tahun 2017 sebesar 2,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini jauh lebih baik dibandingkan rencana yang ditetapkan dalam APBNP 2017 sebesar 2,6 persen hingga 2,9 persen dari PDB.
“Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan anggaran pada kementerian negara atau lembaga di tahun 2017 berjalan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016,” tuturnya.
Peningkatan tersebut, lanjut Ririn, sebagai dampak pelaksanaan lelang lebih awal, penetapan DIPA lebih awal, serta perencanaan anggaran yang lebih matang.
Dijelaskannya, capaian program strategis nasional yang telah tercapai di Sultra meliputi pemeliharaan dan rekonstruksi jembatan dan jalan, masing-masing sebesar 1.401,88 Km dan 2.356,3 m, pemeliharaan irigasi 1.258,33 Km dan bendungan.
Dia melanjutkan, pencapaian itu juga terlihat dari pembangunan satu bendungan dan tujuh embung serta Faspel pelabuhan Bungkuto, layanan pengendalian penyakit 15 jenis pada 17 kabupaten/kota, Diknakes 913 orang, peningkatan layanan 32 Puskesmas, layanan pendidikan 48.358 mahasiswa dan beasiswa 439 mahasiswa, serta fasilitas dan penguatan tanaman 4.723 Ha sawah.
Untuk transfer ke daerah dan Dana Desa lingkup Sultra, tambah Ririn, juga menunjukkan perkembangan yang lebih baik. Hal ini terlihat dari penyaluran anggaran berbasis kinerja pelaksanaan, yaitu kinerja penyerapan anggaran dan ketercapaian output.
“Penggunaan minimal 25 persen dari Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum untuk infrastruktur, dan menurunnya dana yang belum terpakai di daerah,” tutupnya.
Reporter: Waty
Editor: Jubirman