BUTON SELATANDaerahNEWSPENDIDIKAN

Resmi Dilantik, Pengurus IKMALTA Diharap Jadi Kontrol Sosial

1665
×

Resmi Dilantik, Pengurus IKMALTA Diharap Jadi Kontrol Sosial

Sebarkan artikel ini
Suasana pelantikan Badan Pengurus Harian IKMALTA oleh Camat Lapandewa, Umar Tama, S.Pd., M.M. Foto: MEDIAKENDARI.com/La Darni/B

Demikian pula diutarakan Ketua Umum IKMALTA yang baru dilantik, La Nare. Kata dia, komitmen pengurus IKMALTA periode 2019—2020 dengan amanah yang diemban, pihaknya akan berusaha melakukan hal-hal baru utamanya menjalankan fungsi mahasiswa untuk diwujudkan dalam kehidupan nyata terutama di Kecamatan Lapandewa.

“Tidak bisa dipungkiri, peran pemuda khususnya mahasiswa sangat berperan penting dalam memberikan perubahan pada daerah. Olehnya itu, kita sebagai pemuda harus bangkit dari keterpurukan, baik dari sektor pendidikan, kebudayaan, sosial maupun politik, dengan melaksanakan fungsi utama mahasiswa melalui IKMALTA,” jelasnya.

Ketiga fungsi itu yakni agent of change, social control dan iron stock. Di mana, mahasiswa dalam fungsinya yang pertama sebagai agent of change, hendaknya bukan hanya sekedar menjadi agen perubahan, namun menjadi agen pemberdayaan yang mampu membantu memberdayakan masyarakat.

“Dalam fungsinya, mahasiswa bukan hanya sebagai pengamat, namun IKMALTA setahun kedepan berkomitmen merepresentasikan semangat kontrol sosial, sehingga pemerintah tidak harus fobia dengan mahasiswa, karena itu adalah bagian tugas kami sebagai kontrol sosial,” ujarnya.

Lebih lanjut, mahasiswa sebagai iron stock, yakni mahasiswa sebagai seorang calon pemimpin bangsa dimasa depan, untuk menggantikan generasi yang telah ada, dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan.

BACA JUGA:

“Fungsi berikut mahasiswa khususnya IKMALTA yakni, dengan segala intelektualnya diyakini dapat membawa Kecamatan Lapandewa berjaya kedepan, ” pungkasnya.

Camat Lapandewa, Umar Tama, berpesan kepada pemuda, khususnya mahasiswa melalui kepengurusan IKMALTA yang baru dilantik, agar menjalankan fungsinya dengan baik utamanya sebagai kontrol sosial.

“Saya ingin menyampaikan bahwa mahasiswa itu adalah agen perubahan yang seharusnya melakukan kontrol sosial terhadap daerah. Mungkin kalau kita sebut boleh terhadap pemerintahan camat, bapak kapolsek, atau kepala desa karena perkembangan politik, ekonomi dan sosial itu adalah tidak terlepas dari peran pemuda dan mahasiswa itu sendiri,” imbaunya.

Namun demikian kata dia, mahasiswa perlu ingat bahwa dalam menjalankan kontrol sosial mahasiswa diperlukan aksi nyata dan perubahan yang bermanfaat dengan sumbangsih saran, bukan hanya kritikan.

“Terkait dengan apa tujuan dari pada himpunan mahasiswa adalah harus bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga bisa kritis tapi yang membangun bukan kritis yang merusak,” harapnya. (B)

You cannot copy content of this page