KONAWE SELATANSULTRA

Ribuan Tokoh NU Sultra Hadiri Istighosah di Konsel 

740
Wakil Bupati Konsel Saat menyampaikan Sambutan (foto:ist)

Reporter : Erlin

Editor : Taya

KONDA – Lebih dari lima ribu warga Nahdliyin dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan ikrar kesetiaan terhadap Pancasila dan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di lapangan Cialam Jaya Konda Konawe Selatan, Minggu (29/9/2019).

Kegiatan ini dirangkaian Istighosah atau meminta pertolongan agar dihilangkan atau terlepas dari bala bencana yang dihadiri Ketua PWNU Sultra Drs. KH. Muslim, Kasrem 143/HO Kendari Letnan Kolonel Inf H. Arif Susanto, Wakil Bupati Konawe Selatan Dr. H. Arsalim, ratusan ulama, dan tokoh NU se-Sultra.

Wakil Bupati Kosel, Arsalim Arifin mengapresiasi langkah cepat NU dalam mendinginkan suasana pasca kerusuhan unjukrasa yang menewaskan dua mahasiswa di gedung DPRD Provinsi Sultra.

“Alhamdullilah hingga saat ini saat masih konsisten dengan NU, masih sempat hadir acara ini, tentunya juga saya ucapakan terima kasih kepada NU Konsel yang selama ini menjadi support kegiatan keagamaan di Konsel,” ungkapnya.

Ketua PWNU Sultra, KH Muslim dalam tausiyahnya menyampaikan Komitmen kebangsaan NU, di tengah indikasi adanya gerakan yang tidak menerima dan mempertanyakan pilar kebangsaan terhadap negeri Indonesia tercinta.

“Ini menjadi komitmen kebangsaan NU. Sebab, di tengah-tengah indikasi adanya gerakan yang tidak menerima dan mempertanyakan pilar-pilar kebangsaan, masih ada generasi muda Indonesia yang cinta negerinya, masih ada kader-kader bangsa yang siap membela Tanah Airnya, masih ada kader-kader Nahdlatul Ulama yang selalu siap berikrar setia membela NKRI,”jelasnya.

Muslim mengatakan, cinta Tanah Air merupakan bagian dari jihad fi sabilillah. Selain menjadi ajaran Nabi Muhammad SAW, kata dia, jihad membela Tanah Air juga menjadi teladan yang selalu diajarkan para pendiri NU.

Baca Juga :

“Bukti dan contoh (teladan) itu adalah dengan dicetuskannya resolusi Jihad. Atas nama kehormatan diri sebagai umat beragama, sebagai bangsa Indonesia dalam melawan penjajah yang akan merampas kemerdekaan RI saat itu (1945),” katanya.

Ia menegaskan, semangat resolusi jihad itu tetap dijaga NU hingga saat ini.

“Oleh karena itu, jangan diragukan lagi. Sampai kiamat, Nahdlatul Ulama akan terus menjaga pilar-pilar kebangsaan. Dan ini merupakan implementasi dari keimanan kita (Nahdliyin),” ujarnya.

Kasrem 143/HO Kendari, Letnan Kolonel Inf H. Arif Susanto menyatakan, acara ini memiliki nilai strategis dalam situasi bangsa seperti saat ini. Terlebih, dengan banyaknya ujian terhadap komitmen membangun pluralisme dan toleransi di antaranya, dengan maraknya pemaksaan paham keagamaan tertentu serta ancaman paham komunisme dan anti pancasila. (b)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version