Redaksi
KENDARI – Pantai Toronipa, Kabupaten Konawe jadi destinasi paling favorit warga Ibukota Sultra, Kota Kendari dan sekitarnya, dua hari terakhir. Rabu (1/1/2020), tercatat 1.500 kendaraan roda empat dan 2.000 sepeda motor masuk ke tempat itu.
“Jumlah itu sampai jam 4 sore,” kata Asnan La Amba, Dewan Pengawas dan Ormas Nasdem yang ia tanyakan dari penjaga loket.
Pantai pemilik pemandangan unik, dengan deburan ombak Laut Banda itu, mirip-mirip dengan suasana Pantai Ancol Jakarta.
Dari rilis Dinas Komunikasi dan Informatika Sultra, Amir, warga Jalan Chairil Anwar Kota Kendari, mengaku dulu mengeluhkan akses jalan. Jila dulu waktu tempuh satu jam, kini hanya empat menit saja setelah jalan mulus, luas dan dibeton.
“Saya sudah rasakan begitu nyamannya, semoga bapak Gubernur Ali Mazi, pembangunan jalan pariwisata Toronipa cepatmi diselesaikan sampai kota kendari,” tuturnya.
Lanjut Amir, warga Kendari sangat membutuhkan tempat wisata yang indah, nyaman dan jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga cepat sampai tujuan.
Menurut Prof. Eka Suaib, pantai Toronipa memiliki prospek wisata berdaya saing tinggi, termasuk memiliki Multiplayer efek mensejahterakan penduduk sekitar kawasan pantai.
“Kita jangan hanya mengandalkan sektor pertambangan sebagai pemberi pendapatan daerah tertinggi, padahal sektor pariwisata kalau dikelola dengan profesional, sangat menjanjikan untuk menghasilkan PAD seperti daerah Bali, NTT dan lainnya,” papar Prof Eka.
Kadis Pariwisata Sultra, Dr. Ir. Panca. M.Pd. mengajak pengunjung terus menjaga kebersihan kawasan pariwisata Toronipa.
BACA JUGA :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
Ia menyarankan, di Pantai Toronipa disiapkan fasilitas istirahat yang representatif seperti homestay, vila, gazebo, fasilitas kesehatan dan keselamatan (coastguard), tempat sampah portable yang dapat mudah dipindah-pindahkan untuk sampah kering, basah dan sampah pelastik.
“Ditingkatkan kelengkapan alat permainan pantai seperti, banana boat, parasailing (layang ditarik boad) dan SDM yang ramah wisata (kompoten dan profesional),” tuturnya.