JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli turut Prihatin atas sikap pihak pendukung dari kubu petahana Minggu (26/8) kemarin, baik di Riau maupun di Surabaya yang kemudian mencoba menghala-halangi ekspresi dari kebebasan berpendapat tersebut dengan cara-cara yang tidak etis.
Menurutnya sikap tersebut merupakan sikap yang kemudian tidak mencerminkan sebagai bangsa yang tidak demokratis.
“Saya kira menghadang pertemuan, menghadang diskusi itu bukan ciri-ciri negara yang demokratis,” kata Rizal Ramli, di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).
Rizal menyatakan, cara seperti ini sangat ditentangnya karena mencerminkan cara-cara seorang yang otoriter, apalagi harus menarik ulurkan ciri bangsa Indonesia, sebagai negara yang demokratis.
Bahkan dirinya menentang pihak pendukung petahana agar menghadiri acara yang digelar oleh pihak oposisi untuk aduh gagasan. Menurutnya Jika pihak pendukung petahana tidak suka dengan acara yang dilakukan oleh pihak oposisi, dirinya menyarankan agar pihak pendukung petahana buat kegiatan tandingan.
“Kami melawan sistem yang sifatnya otoriter jadi hari ini saya terkejut-kejut, terajaib- ajaik ko orang mengadakan pertemuan ko dihadang di larang, ko orang mengadakan diskusi, ngga boleh itu. Jangan dong tarik mundur demokrasi,” pungkas Rizal.
“Kita memperjuangkan demokrasi dulu yang mudah-mudah termaksud angkatan 98, dengan keringat, dengan darah, jangan tarik mundur demokrasi, kalo mau diskusi silahkan , kalo ngga suka dengan isi diskusinya kirim dong aktivis pro Pokowi, buat debat didalam situ kalau memang jagoan, ato apa kalo ngga suka dengan acara, bikin aja acara yang lebih hebat, tandingan,” tambahnya.
Selain itu, Rizal juga mengungkapkan bahwa Sikap pendukung petahana selama ini boleh melakukan kegiatan apasaja tanpa di ganggu oleh pihak opisisi, Kata dia sebagai negara demokrasi ini harus adil.
“Kan selama ini yang dukung pak jokowi boleh bikin acara apa saja.” Tandasnya.
Tak hanya itu, mantan menteri tersebut juga mengucapkan permohonan maaf bahwa kampanye tersebut merupakan tindakan buruk Jokowi.
Betapa demikian, dirinya meyakini bahwa tindakan itu bukan diperintakan Jokowi sendiri melainkan tindakan langsung dari pihak pendukung petahana yang keceplosan.
“Jadi saya mohon maaf, cara-cara begini merupakan kampanye pak jokowi yang paling buruk,” kata Rizal
“Saya tau ini tidak diperintahkan oleh presiden pak Jokowi. Tim yang disekitarnya saja yang keblablasan.” tambahnya.
Selain itu, dirinya juga meminta kepihak pendukung petahana agar menghentikan gerakannya, sebab kata Rizal tindakan itu hanya akan mengurangi dan mengancam elektabilitas Jokowi.
“Saya minta ketimnya pak Jokowi yang kebablasan, cara-cara ini hanya akan malah mengurangi elektabilitas pak Jokowi,”
“Ini pendukung Pak Jokowi ngga punya nyali. Saya minta kependukung Jokowi hadir dipertemuan yang diadakan oleh pihak oposisi yang mengkritik, datang, bantah bahwa pak Jokowi juga punya prestasi. Itu demokrasi namanya,” tutupnya.(b)