KENDARI – Buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sering menuai sorotan dari pasien maupun keluarga pasien. Penilaian buruk tersebut disebabkan pelayanan yang diberikan oleh para tenaga medis di RSU tersebut. Hal ini diakui oleh Direktur RSU Bahteramas Sultra, dr Yusuf Hamra.
Yusuf Hamra mengatakan, pelayan buruk di RSU tersebut kebanyakan dilakukan oleh perawat yang sudah tua.
“Itu perawat-perawat tua sudah dari dulu modelnya seperti itu. Cara berkomunikasi yang efektif dan benar belum dipraktekan oleh perawat,” kata Yusuf Hamra, Rabu (05/12).
Menurut Yusuf Hamra, pelayanan buruk oleh perawat yang sudah tua tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Mereka belum pahan jika perawat harus setara dengan klien.
“Mereka belum belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik,” ujarnya.
Yusuf mengungkapkan, pelayanan merupakan sesuatu target yang sulit dicapai dalam waktu yang singkat.
Sementara, untuk memperbaiki agar target pelayanan dapat dicapai, maka dibutuhkan pelatihan-pelatihan Sumber Daya Manusia, agar dapat memahami dan bermental pelayanan.
“Lebih mudah meningkatkan kinerja secara keuangan dari pada mendidik mental,” jelasnya.
Namun demikian, Yusuf Hamra menegaskan, saat ini pihaknnya sudah mulai memperbaiki dan menata kembali pelayanan yang baik, dengan mengadakan berbagai pelatihan maupun customer service dan komunikasi efektifpun pihaknnya sudah mulai melaksanakan. Dengan tujuan agar semua komunikasi yang baik mulai diterapkan oleh perawat baik kepada pasien maupun kepada keluarga pasien.
“Sementara pelayanan teknis RS Bahteramas sudah mulai dibenahi, seperti penyediaan air, listrik, koridor dan sekarang ini sudah mulai membangun taman-taman,” tutup Yusuf Hamra.
Reporter: La Niati