BOMBANADaerah

RSUD Bombana Siap Jadi Rujukan Penyakit Saraf di Sultra

960
Kepala Dinas Kesehatan Bombana, dr Sunandar. Foto: Hasrun/Mediakendari.com
Kepala Dinas Kesehatan Bombana, dr Sunandar. Foto: Hasrun/Mediakendari.com

Reporter: Hasrun / Editor: La Ode Adnan Irham

RUMBIA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bombana siap dijadikan tempat rujukan warga Sultra, dalam pengobatan neurologi atau penyakit saraf.

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bombana itu akan siap menangani penyakit tersebut tahun depan. Kepala Dinas Kesehatan Bombana, dr Sunandar saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 19 Februari 2020 mengatakan, rencana itu sudah disetujui Bupati Bombana, H Tafdil.

Kini pihaknya tengah menyusun usulan anggaran pengadaan alat kesehatan (alkes) spesialis saraf, di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten nanti.

2020 ini usulan pengadaan alkes Rp 12 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Kemudian di 2021 sementara disusun usulan saat Musrenbang nanti sekitar Rp 50 miliar.

Katanya, dari penjelasan dokter spesialis saraf, dr Febrianto Powatu, alat itu nanti mampu mengobati secara total setiap pasien pengidap stroke.

Alkes saraf ini seharga Rp 1,5 miliar yang menurutnya lebih murah dibandingkan ribuan nyawa masyarakat Sultra yang bakal tertolong dengan alkes tersebut.

“Selama pasien yang terkena stroke belum lewat dari empat jam, bisa langsung ditangani tanpa dibelah kepalanya. Tapi ada sistim dia pake diisap bekuan darah sekaligus diperbaiki yang pecah, orangnya bisa langsung pulih tanpa menimbulkan gejala sisa,” paparnya.

RSUD BLUD Kabupaten Bombana. Foto: Internet

Dengan alat tersebut, pasien penderita stroke tidak akan lagi mengalami lumpuh hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Alat kesehatan spesialis saraf itu juga bisa digunakan sebagai alat pengobatan penderita sakit pinggang.

“Jadi orang Kendari atau dimana saja yang ada di Sultra, bisa menjadikan Bombana sebagai rujukan penyakit saraf,” ungkapnya.

Selain itu, Pemkab Bombana juga berencana menjadikan RSUD sebagai pusat pelayanan gigi yang unggul. Banyaknya Dokter spesialis gigi di daerah itu, bakal jadi pendorong wacana itu.

“Sekarang sudah ada dokter konserfasi, dan ada lagi yang mau pulang Dokter mulut. Dua Tahun lagi akan pulang dr Soleh spesialis gigi ortodensi,” ucapnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version