BUTENG – Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Akhirnya untuk pertama kalinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buteng mendapat Alat Kesehatan (Alkes). hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur RSUD Buteng, Kariadi, (3/10).
Kariadi menjelaskan, walaupun belum semuanya sampai, Alkes yang memakan biaya mencapai 3 Miliar ini untuk melengkapi fasilitas kesehatan di gedung yang baru saja dibangun, diantaranya Ruang Instalasi Gawat darurat (IGD), Polip dan Rawat Inap.
“Untuk alkes di Laboratorium sendiri sudah ada beberapa alat ya, seperti hematology analyzer (Pemeriksa Darah, red), dan Urine Analyzer (Pemeriksa Urin, red),” jelasnya.
Lanjut Kariadi mengungkapkan, RSUD Buteng saat ini masih dalam kategori Tipe D yang masih banyak memiliki kekurangan baik untuk sarana dan prasarana maupun tenaga medis.
“Rumah sakit ini memang masih jauh dari kelayakan. Kita belum ada ruang operasinya dan radiologi, jadi masih banyak yang harus dilengkapi termasuk peralatan didalamnya. NAh, untuk ruangan Rawat Inap, sudah ada tempat tidurnya, lemari di tip-tiap ruangan pasien juga sudah ada serta oksigen. Tetapi kita juga masih kekurangan listrik dan air,” tambahnya.
Untuk tenaga medis sendiri, jelas Kariadi, masih banyak kekurangan, terutama di tingkat struktural yang masih sampai pada Kepala Seksi.
“Baru sampai Kepala Seksi ya kalau untuk struktural, kalau penanggung jawab instalasi itu belum ada, misalnya siapa yang bertanggungjawab di IGD, Rawat Inap juga belum ada penanggung jawab. Belum lagi pelaksananya. Serta berapa perawat dan bidan itu belum ada,” ungkapnya.
[ Terkait Hasil Sidak Bupati Buton Tengah Dirut RSUD Buteng Mengaku sudah sesuai RAB ]
Sementara Pegawai Tidak Tetap (PTT) RSUD Buteng baru sebanyak 25 orang yang dianggarkan oleh Pemerintah Buteng, olehnya itu tambahnya, dirinya akan mengadakan kerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makasar untuk tenaga Dokter dan meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk tenaga Dokter Spesialis dalam menghadapi pelayanan nantinya.
“Rencananya kami akan mengadakan kerjasama dengan Unhas untuk tenaga dokternya, seperti yang dilaksanakan rumah sakit lainya. Kemudian saya juga akan ke kemenkes untuk minta tenaga dokter spesialis yang wajib kerja,” pungkasnya.
Reporter: Dzabur
Editor: Kardin