FEATUREDNASIONALPOLITIK

RTK : Elektabilitas Prabowo meningkat Jika Disandingkan Dengan AHY

626

JAKARTA – Ketua Roda Tiga Konsultan (RTK) Rikola Ferdri  dari hasil survey yang dilakukannya dari 23 Juli – 1 Agustus 2018 menyatakan ada dua calon saat ini elektabilitasnya tinggi sebagi bakal Capres Cawapres 2019 yaitu Jokowi dan Prabowo.

Hal ini berdasarkan cacatan yang ia buat, bahwa ada banyak nama yang disodorkan untuk maju pada Pilpres 2019 namun dirinya mengurai dua dengan elektabilitas tertinggi, seperti elektabilas Jokowi 50%, namun bila Jokowi nantinya di Pilpres 2019 melawan Prabowo maka elektabilitas mantan Walikota Solo itu akan meningkat jadi 52%.

Namun begitu, menurutnya angka yang diperoleh Jokowi tersebut masih sama elektabilitasnya sekarang dengan di tahun 2014.

“Kemudian kita meberikan catatan yang tertama terkait memang dengan Pak Jokowi, elektabilitasnnya ketika ada banyak nama itu elektabilitasnnya dibawah 50%. Kemudian ketika hetuhead dengan Pak prabowo itu elektabilitasnya disekitar 52%,  artinya angka yang diperoleh oleh Jokowi itu masih disekitaran perolehan suara dia di 2014,” paparnya di Rikola Ferdri, Cikini, Jakarta Pusat Selasa (7/8/2018).

Kemudian lanjut Ferdri, untuk Prabowo sendiri elektabilitasnnya dari survey yang sudah tiga kali dilakukan angkanya paling tinggi di angka 30% namun pada survei terakhir presentasenya sedikit meningkat.

“Itu juga jadi catatan karena ada pergerakan signifikan dari Prabowo sendiri untuk peningkatan elektabilitasnya,” tukasnya.

Selain itu lanjutnya, untuk saat ini elektabilitas  Jokowi masi terlihat Stagnan. Hal itu terjadi berdasarkan hasil surveynya dimana para responden menunjukan banyak ketidak puasan atas kinerja pemerintahan Jokowi saat ini.

“Ngga, untuk Pak Jokowi stagnan,” ucapnya kepada awak media.

Fedri menganggap untuk saat ini belum ada calon penantang  yang kuat menawarkan sesuatu yang baru kepada masyarakat Indonesia, hal tersebut berdasarkan diferinsiasinya antara Prabowo dengan Jokowi.

Tambahnya, dimana dalam hasil surveynya Jokowi terlihat kuat dan terlihat hasil kerjanya sementara Prabowo yang paling menonjol darinya adalah ketegasannya kemudian banyak responden mengingingkan pemimpin baru.

“Jadi kalau ada penantang baru yang bisa menawarkan sesuatu yang lebih baik, program-programnya tentu akan menjadi catatan khusus untuk bisa mengalahkan Jokowi,” Tandasnya.

Selain itu kata Fedri, faktor yang menjadi penentu juga, siapa yang bakal menjadi pasangan untuk kedua figur ini, seperti bila disandingkan dengan beberapa nama, misalnya Prabowo berpasangan dengan AHY  elektabilitasnya terangkat yaitu sekitar 33,1%, berhadapan dengan Jokowi, maka elektabilitas Jokowi dari 50% menjadi 49,3%.

“Jadi menarik lagi, ketika misalnya nanti persaingannya Prabowo adalah AHY, Jokowinya dengan Mahfud,” tutr Fedri. (b)


Reporter : Suriadin
Editor : Hendriansyah

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version