NEWS

Rumah Makan D’ Bancakan House Siapkan 100 Menu

2160
×

Rumah Makan D’ Bancakan House Siapkan 100 Menu

Sebarkan artikel ini
Tampak Owner D' Bancakan House, Yuyu Yuniar saat menjadi bintang tamu di Mektv

KENDARI – Owner D’ Bancakan House, Yuyu Yuniar mengatakan usaha kulinernya menyiapkan 100 menu untuk semua kalangan mulai kalangan anak-anak sampai orang dewasa dengan menu adalan crab sea food dan liwetan.

“Tapi crabnya sudah modern kalau liwetan masih tradisional sehingga saya menyebutnya menu ala milenial dan tradisional,” jelasnya saat menjadi bintang tamu di acara Selamat Pagi Sultra di Mektv, Kamis 23 desember 2021.

Alasan pendirian bancakan house selain memang hoby masak juga karena di Kendari banyak juga orang sunda atau orang Jawa, jadi kalau rindu masakan Sunda dan Jawa tidak perlu pulang tapi cukup ke Bancakan House saja menikmati liwetan,” jelasnya.

Untuk membuat menu yang jumlahnya ratusan dirinya turun langsung disamping dibantu oleh karyawan yang berjumlah empat orang. “Walau sebagai pemilik saya tetap turun utamanya dalam resep bumbu dan masakan serta memantau kualitas dan higienis,”terangnya.

Selain menu-menu diatas d’bancakan juga membuka satu jenis menu yakni menu Sinonggi karena banyaknya permintaan dari costumer. Tapi kalau ditanya menu andalan yaitu crab Seafood tumpahan dan liwetan yang banyak dipesan orang untuk kegiatan arisan dan ulang tahun.

Bancakan house yang didirikan Agustus tahun 2019 terletak di jalan ZA Sugianto atau dekat rumah sakit Abunawas memiliki harga yang ramah di kantong antara Rp36.000 sampai Rp145.000 tergantung menu yang diminta costumer misalnya seafood, yang terdiri dari kepiting, dan udang. Ada juga yang peraitem misalnya harga murah meriah untuk empat orang, sedangkan liwetan tergantung yang makan.

Ditanya dampak terhadap corona, Yuyu menambahkan sangat berdampak tapi bukan saja dirinya, banyak juga pengusaha kuliner di Indonesia bahkan di luar negeri yang terdampak. Salah satu dampaknya di bancakan adalah pengurangan tenaga kerja dari 15 orang menjadi tinggal lima orang.

“Itu karena di awal pandemi ada yang namanya PPKM, PSPB, lockdown yang menyebabkan orang takut keluar. Tapi sekarang sudah mulai membaik atau normal kita akan panggil lagi secara bertahap apalagi ada penambahan bangunan dari dulu indoor sekarang kita buka untuk outdoor,” ungkapnya.

 

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page