SULTRA

Rumah Singgah Covid-19 Ditarget Rampung Awal Juni 2020

496
Peninjauan lokasi pembangunan rumas singgah pasien Covid-19. (Foto: Rahmat R)

Reporter: Rahmat R.

KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaui Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang terus berupaya merampungkan rumah singgah penanganan Covid-19.

Bangunan rumah singgah ini sendiri merupakan eks bangunan SMA Angkasa, di Kompleks Lanud Haluoleo, Kecamatan Ranomeeto, Kabu

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Fahri Yamsul mengatakan, rumah singgah ini ada di dua tempat, pertama di eks SMA Angkasa, di Kompleks Lanud Haluoleo, Kecamatan Ranomeeto, Kabuaten Konawe Selatan.

Dan satu bangunan lagi berada di Kompleks RS Jiwa, yang sebelumnya merupakan bangunan rusak namun kemudian direnovasi untuk gunakan sebagai ruang isolasi tambahan untuk pasien covid-19, sebelum masuk rumah sakit rujukan.

“Ini sesuai dengan petunjuk Bapak Gubernur Sultra dan Pak Pj Sekda, ” kata Fahri Yamsul saat ditemui di Kendari, Selasa 12 Mei 2020.

Fahri menyebut, pihaknya berusaha bekerja secara maksimal, sehingga bangunan tersebut bisa rampung dan dipergunakan secepatnya dan awal bulan Juni 2020 sudah rampung.

Progres pengerjaan kedua gedung tersebut saat ini sudah mencapai 60 persen.Untuk pekerja yang dilibatkan dalam pembangunan kedua sarana ini yakni sebanyak 300 orang.

“Seperti yang terlihat sekarang hampir dari nol kita kerjakan tapi kita gunakan strategi dan pengalaman kita sudah pernah kerja seperti begini,” terang Fahry.

Diuraikannya gedung Eks SMA Angkasa itu nantinya akan berfungsi sebagai rumah singgah untuk orang yang diduga terinfeksi virus corona atau pernah kontak dengan pasien positif Corona.

Sedangkan bangunan di RS Jiwa akan dipergunakan sebagai tempat perawatan Pasien Dalam Pantauan (PDP) dan Pasien Positif Corona.

“Sekarang posisi kita 10 gedung masih ada 6 gedung target kita awal Juni kalau dengan yang 6 gedung itu Insya Allah satu bulan semua. Kalau rampung semua total 100 kamar ini nanti sebagai rumah singgah sebelum ke rumah sakit rujukan. sedangkan RS jiwa sekitar 12 kamar disana untuk penanganan pasien Covid-19 karena ada dokternya” tandasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version