Reporter : Hasrun
RUMBIA – Komisi III DPRD Bombana, Ashari Usman berang dengan ulah perusahaan tabu PT. Jhonlin Batu Mandiri (JBM). Pasalnya, akibat aktivitas haulingnya (Pengakutan) raw sugar, sejumlah ruas jalan Ibu Kota Bombana rusak dan berlubang.
Tak hanya itu, jalan nasional Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) yang merupakan kebanggaan masyarakat Bombana dan Konsel juga rusak, kerena aktivitas pengakutan gula mentah PT.JBM yang menggunakan mobil truk 10 roda.
Atas masalah tersebut, politisi Nasdem Bombana itu angkat suara saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang rapat DPRD Bombana pada, Kamis, 2 Juli 2020.
“Mau naik motor dan naik mobil ke Kendari kita sudah berpikir karna jalan sudah rusak. Setiap orang pak lebih memilih jalannya bagus, kerena dengan jalan bagus perekonomian juga akan meningkat,” kata Ashari Usman saat RDP.
Ia menuturkan masyarakat daerah itu khawatir jalan kebanggaan yang dibangun Australia, yakni jalan nasional di TNRAW akan kembali seperti dulu, rusak dan berlubang.
“Ini yang kita khawatirkan, nda bisa kah bikin jalan sendiri supaya masyarakat tidak hawatir dengan jalannya,” tegasnya.
Katanya, sebelum beberapa ruas jalan di Bombana dan di TNRAW rusak, imej masyarakat terhadap PT. JBM sangat positif bagi kepentingan masyarakat. Namun katanya, setelah beberapa ruas jalan dirusak oleh perusahaan asal Kalimantan Selatan itu, imej baik seketika menjadi sangat buruk.
“Pertama kita banggakan sekali ini perusahaan, setelah perlahan dia mulai merusak jalan, kita mulai bertanya ada apa ini. Sekarang sudah luntur kebanggaan itu,”ungkapnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Bombana, Iskandar mengatakan pada umumnya semua orang sepakat dan menerima insvestasi masuk di daerah itu.
Namun katanya, sebagai representasi dari rakyat pihaknya tidak menghendaki investasi yang merusak tatanan sosial yang sudah ada di daerah itu. Apaagi merusak pembangunan daerah yang dibangun dengan susah payah dari APBD.
“Itu perinsip yang kita sampaikan dan harus ditau bagi siapa pun dia yang berinvestasi di daerah ini,” ungkapnya.
“Misalnya di Kecamatan Latari jaya jalannya sudah hancur rusak parah. Jalan menuju ke wilayah Jonlin sudah puluhan miliar dapake bangun itu, dan jonlin berkontribusi besar terhadap kerusakan ini. Bapak- bapak harus bertanggung jawab,” tagasnya lagi.
Selain itu, sesuai penyampaian dari Management PT. JBM bahwa telah merekrut 2300 tenaga kerja hanya 704 yang memiliki BPJS.
Kemudian laporan 704, lalu sisanya ada di mana. Dan dalam programnya hanya dua, yakni jaminan kematian dan jaminan kecelakaan. Mereka membutuhkan empat, yaitu jaminan pensiun dan jaminan hari tua juga.
“Ada perusahaan tambang lokal hanya 400 lebih tenaga kerjanya, semua ada BPJS -nya dan memenuhi empat program jaminan. Kenapa Jonlin yang besar tidak berani lakukan itu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bombana Arsyad, menegaskan, akan melakukan peninjauan rusa jalan kabupaten yang dirusak PT. JBM.
“Kita mau tinjau jalan yang kita bangun dengan APBD. Kita undang Dinas PU Perhubungan, dan LSM kita laksankan besok jam 09 WITA besok. Ini bagian dari kesimpulan kita,” pungkasnya.