Reporter : Hendrik B
Editor : Kang Upi
KENDARI – Aparat Kepolisian Resor (Polres) Kendari menciduk La Ode Iksan (18), terduga pelaku perusakan mobil dinas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari, saat kerusuhan di Kantor Gubernur Sultra, Senin (11/03/2019) lalu.
Pelaku diciduk di Perumnas Poasia, Kelurahan Randahauna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Rabu (13/03/2019) siang.
Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaedi mengatakan, pelaku merupakan remaja putus Sekolah. Ia melakukan perusakan mobil plat merah bernomor DT 1642 dengan cara memukul, melempar, dan ke bagian kaca mobil.
“Atas kejadian tersebut, Staf BPOM Kendari mengalami kerugian sebesar Rp 25 juta,” ungkap AKBP Jemi kepada mediakendari.com dalam konfrensi pers, di Mapolres Kendari, Rabu (13/03/2019).
Ia juga menjelaskan, dari tangan pelaku diamankan barang bukti berupa baju dan celana yang digunakan saat melakukan perusakan serta video perusakan mobil dinas tersebut. “Dari keterangan pelaku, modusnya hanya ikut ikutan saja,” ujar Mantan Kapolres Konawe ini.
Baca Juga :
- Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Anak Perempuan, Oknum Imam Mesjid di Kabupaten Konawe di Polisikan
- Tak Kunjung Diumumkan Putusan Sidang Etik Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Konawe, Lira Sultra Pertanyankan Kinerja DKPP
- Selain ASN Fajar Meronda, Dugaan Terlibat Politik Praktis Lurah Tuoi dan Lurah Anggaberi di Facebook, Bawaslu Konawe Teruskan ke BKN dan KASN
- Kasus Dugaan Korupsi Kades Latoma Jaya Rp 179 Juta tahun 2020 dan 2021 Jalan Ditempat di Meja Penyidik Polres Konawe
- Dana SiLPA 59 Miliar Diduga di Korupsi Oknum Anggota DPRD secara Berjamaah Pada Perubahan Anggran 2023 dan Tahun 2024
- Tim Hukum Harmin Ramba Bantah Pernyataan Kuasa Hukum AMF yang Menyebut Kliennya Tidak Lakukan Dugaan Penghinaan
Diungkapkannya juga, berdasarkan rekaman video, perusakan mobil dilakukan lebih dari satu pelaku. Namun perusakannya secara bersama-samaan. “Pasti ada karena kita melihat rekaman video yang melakukan perusakan itu secara bersama-sama, dan kemungkinan besar ada pelaku lain,” tambahnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. (A)