AdvertorialPROV SULTRA

Sambut HBKN, Pj Gubernur Sultra : Kita Gelar Pasar Murah Tiga Hari untuk Jual Beras di Bawah HET

585

KENDARI, Mediakendari.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama tiga hari dimulai Selasa 27 Februari 2024 sampai dengan Kamis, 29 Februari 2024 di Pelataran Masjid Raya Al-Kautsar Kota Kendari untuk menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Bulan Suci Ramadan 1445 H / 2024 M sekaligus sebagai upaya pemerintah untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) serta pengendalian inflasi di daerah itu.

Adapun komoditas bahan pangan yang diperjualbelikan pada GPM ini masing-masing beras SPHP total 6 ton, beras premium 3 ton, telur ayam ras 600kg, minyak goreng 1800 liter, gula pasir 1 ton, bawang merah 300 kg, bawang putih 300 kg, dan cabai dengan total 100 kg.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengungkapkan GPM digelar agar harga jual beras yang mengalami kenaikan dapat dijual pemerintah dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET).

“Berangkat dari hasil monitoring Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di lapangan ditemukan adanya kenaikan harga beras di rentang harga Rp.14.950. Kami lalu menggelar GPM ini yang tentu harga jualnya di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET),” ungkap Andap.

Menurutnya, kenaikan harga beras memicu stabilitas angka inflasi. Saat ini inflasi Sultra sebesar 2.46% di bawah rerata nasional 2.57%. Oleh sebab itu, GPM ini dirasa penting untuk diselenggarakan. Pihaknya akan intens koordinasi dengan Perum Bulog Sultra untuk segera menyalurkan stok beras ke pasar. Ini merupakan langkah konkret untuk menekan harga beras di pasar.

“Saya juga intens komunikasi dengan Kepala Perum Bulog, Bu Siti Mardati untuk penyaluran stok beras ke pasar-pasar kita. Dari hasil koordinasi, perlu diinformasikan juga bahwa ketersediaan beras di Sultra Insya Allah aman sampai dengan Hari Raya Idul Fitri 1445 H,” tegasnya.

Andap juga mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi (penganekaragaman) pangan dengan mengomsumsi pangan pengganti beras.

“Di Sultra ini banyak pangan pengganti beras seperti ubi, sorgum, ubi dan sagu. Pada kesempatan ini saya ajak masyarakat mari kita melakukan diversifikasi pangan di tengah kondisi saat ini,” imbaunya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version