BAUBAU, Mediakendari.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui satuan polisi pamong praja (Satpol-PP) Baubau siap menertibkan belasan bangunan di areal pantai kamali. Relokasi itu sudah mendapat persetujuan Pemkot Baubau setelah ada rekomendasi dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR), Kecamatan Wolio dan Kelurahan Wale.
Kepala Satpol-PP Kota Baubau, La Ode Muhammad Takdir mengungkapkan penertiban areal pantai kamali dimaksud adalah dibagian kolam renang. Hal itu merupakan salah satu prioritas untuk menata kawasan ruang publik.
Menurut pengamatannya, Takdir mengaku di lokasi kolam renang itu kerap dijadikan tempat dilakukannya hal-hal kurang etis dan tidak sepatutnya.
“Saya pernah kunjungi tempat itu waktu malam jadi tempat minum-minum. Mohon maaf, sebagian ada tempat prostitusi terselubung di situ. Beberapa bulan lalu kita sudah ambil tindakan bersama camat dan lurah. Lurah Wale waktu itu koordinasi ke sini dan sudah memberikan teguran,” ucap Kasat Pol-PP Baubau, La Ode Muhammad Takdir dikonfirmasi Jum’at, 01 Desember 2023.
Takdir membeberkan, langkah yang diambil Lurah Wale yaitu menggelar rapat untuk memanggil penghuni bangunan di areal dimaksud untuk disampaikan tidak membuat tempat tinggal ditempat itu serta membongkar bangunan yang sudah terlanjur dibangun itu. Pihak Pol-PP yang turut hadir juga menyampaikan teguran.
“Kami diundang dengan Lurah. Di situ memang sudah tidak layak dan kumuh sekali. Setelah kita tanya-tanya, ada tiga keluarga korban kebakaran di jembatan batu. Sisanya adalah pendatang yang sudah berjualan di situ. Kita sampaikan ke Lurah, korban kebakaran itu alhamdulillah sudah difasilitasi disiapkan tempat tinggal sementara. Sebelum penertiban ini kita sudah lakukan pendekatan persuasif,” ungkapnya.
Takdir bercerita belum lama ini pihaknya bersama Dinas PURP, Camat, Lurah dan Bhabinkamtibmas Kelurahan kembali turun menyambangi penghuni di areal kolam renang untuk menyampaikan persiapan penertiban. Dikatakan, penghuni di lokasi itu bersedia ditertibkan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Baubau agar bersiap mengangkut sampah pembongkaran nanti.
Dikatakan juga, menurut data dari Kelurahan Wale, selain tiga keluarga korban kebakaran jembatan batu, yang menetap di areal kolam renang di pantai kamali itu adalah warga pendatang. Hanya saja, Takdir bilang pihaknya belum mengetahui pasti apakah warga pendatang yang dimaksud bukan berindentitas warga Kota Baubau dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP) atau warga Baubau tetapi dari kelurahan di luar Kecamatan Wolio.
“Kami sudah sampaikan sebelum pembongkaran agar mereka mengamankan barang-barang penting dan berharga buat mereka. Ini baru satu tahap, nanti setelah itu ada tahap berikutnya. Ada beberapa warung yang juga sekaligus menjadi tempat tinggal, kita sudah imbau mereka itu akan ditertibkan,” tegasnya.
Penulis : Ardilan