BUDAYAKendariNEWSSULTRA

Satukan Visi Kelestarian Budaya, Masyarakat Tolaki Bakal Gelar Kongres

1063
Gagasan pelaksanaan kongres ini dibahas dalam pertemuan, Jumat (17/1/2020). Foto : Ist

Redaksi

KENDARI – Generasi muda bersama sejumlah tokoh masyarakat Tolaki berencana menggelar kongres ‘Tolaki Mepokoaso’ untuk menyatukan visi dan persepsi dalam melestarikan kebudayaan.

Gagasan pelaksanaan kongres ini dibahas dalam pertemuan, Jumat (17/1/2020) di Ana Wonua Coffe, Kota Kendari, yang dihadiri perwakilan pengurus Lembaga Adat Tolaki (LAT) serta perwakilan lembaga adat dari sejumlah wilayah di Sultra.

Koordinator stering komite kongres masyarakat Tolaki Mepokoaso, Misran Safar menjelaskan, pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari Konawe, Konsel, Konut, Koltim serta Konkep.

Menurutnya, kongres ini sendiri diiniasi sejumlah tokoh masyarakat Tolaki dibawah koordinasi dan disetujui LAT, serta didukung para sesepuh masyarakat Tolaki yang ada di Sultra.

“Kongres ini bukan digelar organisasi tapi tetapkan berkoordinasi dengan lembaga adat Tolaki. Ini akan digelar oleh generasi muda bersama para tokoh masyarakat Tolaki,” kata Misran Safar.

Misran menjelaskan, rencananya kongres ini akan mengundang sejumlah tokoh masyarakat Tolaki dari seluruh Indonesia, dan juga dari sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Ini akan digelar setelah adanya musyawarah besar lembaga adat Maret 2020. Jadi tujuan utamanya kongres ini menyatukan visi untuk mengembangkan budaya Tolaki yang kita anggap saat ini dalam mulai dilupakan,” ujarnya.

Ia mencontohkan salah satu kekayaan budaya yang perlahan mulai dilupakan yakni Bahasa Tolaki yang berdasarkan hasil penelitian itu sudah banyak unsur bahasanya yang mulai hilang.

“Olehnya itu kita inginkan adanya kesadaran untuk melestarikan budaya Tolaki, sehingga pada masa depan, Budaya Tolaki sebagai salah satu budaya nasional itu bisa dikenal bahkan hingga ke internasional,” ungkapnya.

Selain menghadirkan perwakilan masyarakat Tolaki, kata Misran, kongres ini juga akan menghadirkan para pemerhati budaya Tolaki. Gagasan ini sendiri telah didukung sejumlah kepala daerah di Sultra.

“Seperti misalnya Bupati Kolaka Utara yang sangat peduli dengan kelestarian budaya Tolaki, secara pribadi sudah menyatakan dukungannya umum pelestarian budaya Tolaki,” tambah Misran.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version