FEATUREDKendariKESEHATAN

Sebatang Kara Lawan Diabetes di Kota Kendari, Ibu Ernawati Butuh Uluran Tangan

515
×

Sebatang Kara Lawan Diabetes di Kota Kendari, Ibu Ernawati Butuh Uluran Tangan

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Ernawati, yang terbarig lemas di halaman Mesjid Agung Kota Kendari hanya pasrah dan mengharap bantuan untuk melawan Diabetes Basah yang menggerogoti tubuhnya. Ibu tiga anak ini terlantar karena tidak mampu berobat ke rumah sakit.

Untuk kebutuhan sehari hari seperti makanan Dia mengharap bantuan dari sejumlah mahasiswa dan masyarakat, di himpun dari beberapa sumber Ibu Ernawati asal Kecamatan Konda Kota Kendari ini dikucilkan dari keluarga karena penyakit yang dideritanya sedangkan sang suami sudah meniggalkannya sekitar 16 tahun silam.

April yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari mengatakan, kondisi Ernawati saat ini sangat memprihatikan. Oleh karena itu,  ia mengajak agar masyarakat terutama kepada Pemerintah Kota Kendari untuk memberikan bantuan makanan dan pengobatan.

“Kami mengajak kepada masyarakat Kota Kendari dan pemerintah setempat agar menyalurkan bantuan untuk meringankan beban yang dirasakan oleh Ernawati, karena saat ini, dia tidak memiliki keluarga yang dapat mengurus,  kasian kalau kita biarkan dia terlantar seperti ini,” tuturnya Minggu (7/1).

Menurut April, sekarang waktunya masyarakat untuk membuka hati dan menjadikan ini sebagai ibadah serta memberikan harapan agar Ernawati dapat melanjutkan aktifitasnya seperti sediakala.

“Saat ini kami melakukan penggalangan dana agar dapat menopang beban Ibu Ernawati sampai besok,  melalui kesempatan ini kami sangat mengharapkan uluran tangan para pembaca, kiranya dapat membagi sedikit rejekinya kepada Ibu ini (Ernawati,  red),” tutur April.

Bagi yang ingin memberikan bantuan, dapat menghubungi kontak 08124179771, atas nama Safar dan April untuk bergabung menolong Ernawati.

Saat ini Ibu Ernawati berada di halaman Mesjid Agung Kota Kendari. Kemungkinan berpindah-pindah tempat karena ia tidak memiliki rumah.

Redaksi

You cannot copy content of this page