Kendari

Segera Sedia Payung, BMKG Prakirakan Sultra Bakal Masuki Musim Hujan

868
×

Segera Sedia Payung, BMKG Prakirakan Sultra Bakal Masuki Musim Hujan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Sumber Foto: news.trubus.id (google)

Reporter : Ferito Julyadi

KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari memperkirakan pada akhir November 2020 hingga Desember 2020, seluruh wilayah Sultra akan memasuki musim hujan.

Untuk itu, bagi masyarakat Sultra diharapkan bersiap diri akan datangnya musim hujan yang berpotensi cukup tinggi, dengan menyediakan payung untuk membantu aktifitas dimusim hujan.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari, Ramlan menuturkan, untuk saat ini di Sultra masih dalam musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke penghujan.

“Hujan yang terjadi untuk saat ini sifatnya masih sporatis atau sesaat, dan bersifat hujan lokal,” Ramlan saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at 13 November 2020.

Menururutnya, puncak musim hujan di setiap wilayah kabupaten di Sultra berbeda-beda. Untuk Kota Kendari dan Konawe Selatan (Konsel) prakiraan puncak musim hujan terjadi Desember hingga Maret 2021 mendatang.

Berbeda dengan sejumlah wilayah lainnya, seperti Konawe, Konawe Utara (Konut), dan Kolaka Utara (Kolut) dimana puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Mei hingga Juni 2021.

Ramlan juga menambahkan, di musim hujan kali ini ada fenomena La Nina yang akan berdampak terhadap curah hujan, yakni adanya peningkatan curah hujan dibandingkan musim hujan biasanya.

La Nina adalah fenomena turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata rata sekitarnya, disebabkan suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik lebih tinggi daripada biasanya.

Kejadian tersebut, kata Ramlan, menyebabkan tekanan udara pada ekuator pasifik barat menurun, sehingga mendorong pembentukan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak, dan salah satunya wilayah Sultra.

“Misalnya di Kendari curah hujan normalnya dalam sebulan 200 mm, kemudian dengan adanya fenomena La Nina ini curah hujan tersebut bisa bertambah 10 – 40 persen, ” ungkap Ramlan.

Untuk itu, saat ini pihak BMKG telah melakukan koordinasi dengan tiap Pemda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap Kabupaten untuk menaggunlangi dampak yang akan terjadi.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Pemda dan BPBD di setiap Kabupaten Kota, untuk mengantisipasi dampak dari puncak musim hujan nantinya,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page