Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Nilai ekspor Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Juli 2020 tercatat US$178,03 juta atau mengalami kenaikan sebesar 24,57 persen dibanding ekspor Juni 2020 yang tercatat US$142,92 juta.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik Sultra, Agnes Widiastuti melalui video conference by youtube, Selasa 01 September 2020.
Ia menjelasakan, nilai ekspor Juli 2020 lebih tinggi jika dibandingkan dengan 2019 di periode yang sama, yakni naik sebesar 18,60 persen dengan nilai ekspor US$150,11 juta.
“Nilai ekspor periode Juli 2020 merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan ke dua tahun sebelumnya di periode yang sama,” ucap Agnes Widiastuti.
Ia menyebut, volume ekspor Sultra di Juli 2020 tercatat 128,73 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 34,17 persen dibanding ekspor Juni 2020 yang tercatat 95,94 ribu ton.
“Total ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari-Juli 2020 mencapai 752,28 ribu ton atau senilai US$1.035,30 juta,” ujarnya.
Kata Agnes, ekspor Sultra di bulan didominasi oleh sektor Industri Pengolahan dan Pertanian. Dimana, sektor Industri Pertanian memberi peran 99,99 persen (US$178,02 juta), sedangkan sektor Pertanian hanya 0,01 persen (US$0,01 juta). “Komoditi Besi dan Baja memberi andil US$175,64 juta atau sebesar 99,66 persen,” imbuhnya.
Ia menjelaskan nilai ekspor mengalami kenaikan yang cukup tinggi, rupanya berbanding terbalik dengan nilai impor Sultra di Juli 2020.
Tercatat nilai impor Sultra lada Juli 2020 senilai US$120,55 juta atau mengalami penurunan sebesar 41,75 persen dibanding impor bulan sebelumnya, yang tercatat US$206,95 juta.
Sementara volume impornya tercatat 218,39 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 51,97 persen dibanding impor Juni 2020 yang tercatat 454,67 ribu ton.
“Berdasarkan penggunaan barang, Bahan baku penolong menjadi golongan yang paling banyak kita impor di Juli 2020 ini, dengan nilai US$80,02 juta atau sebesar 77,90 persen,” bebernya.
Ia menambahkan impor barang modal sebesar 21,88 persen (US$37,42 persen) dan barang Konsumsi sebesar 0,22 persen (US$0,11 juta).
“Total impor Sulawesi Tenggara selama Januari-Juli 2020 mencapai 2.046,73 ribu ton atau senilai US$908,25 juta” pungkasnya. (3).