Reporter: Ferito Julyadi / Editor: Kang Upi
KENDARI – Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sultra mencatatakan adanya penurunan transaksi saham akibat pandemi Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) di Februari 2020.
Diungkapkan Pelaksana Harian (PH) Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sultra, Ricky pada Februari 2020, transaksi saham mengalami penurunan hingga lebih dari 50 persen.
“Pada Januari, transaksi saham masih mencapai Rp 40 Miliar. Namun, saat memasuki Februari, transaksi saham hanya mencapai Rp 17 Miliar saja,” ujar Ricky saat ditemui di kantornya, Senin 15 Juni 2020.
Ricky menduga penurunan ini akibat pandemik yang berdampak pada memburuknya kinerka perusahaan. Sehingga, para investor memilih untuk menjual sahamnya yang menyebabkan harga saham turun.
Diungkapkannya, catatan penurunan saham tersebut rupanya hanya berdampak di dua bulan awal masa pandemi. Sebab memasuki Maret 2020,transaksi saham mulai membaik dengan nilai transaksi mencapai Rp 27 Miliar.
“Di April jauh lebih membaik dan memecahkan rekor untuk transaksi di 2020, yakni Rp 42 Miliar. Ini mencerminkan, masyarakat melihat titik terang dan mulai kembali percaya dengan pasar modal,” terangnya.
Sebagai leading sektor, kata Ricky , bila kondsisi perekonomian negatif, pasar modal akan merasakan dampaknya lebih awal, begitupun sebaliknya.
“Untuk transaksi Mei dan Juni, datanya belum keluar. Tetapi, kami memperkirakan transaksi saham kedepannya akan tetap berada di kisaran Rp 40 Miliar,” tutupnya. /B