BUTON SELATANDaerahINDONESIAPENDIDIKANSEKOLAHSULTRA

Sempat Tutup, SMK Bungaeja Lapandewa Akan Dibuka Lagi

2011
×

Sempat Tutup, SMK Bungaeja Lapandewa Akan Dibuka Lagi

Sebarkan artikel ini
Tampak pelang nama dan gedung SMK Bungaeja Kecamatan apandewa saat ditunjukan seorang pemuda Kecamatan Lapandewa. Foto: Basri

Reporter: Basri

BATAUGA – Setelah tutup sejak 2018 lalu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bungaeja di Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan (Busel) akan diaktifkan kembali di tahun ini.

Rencana pengaktifan ini dibahas dalam rapat koordinasi (Rakor) antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Busel bersama Yayasan Pendidikan Bungaeja.

Rakor yang digelar, Sabtu 1 Februari 2020, di Gedung Sipanjonga Desa Lapandewa Jaya ini juga dihadiri perwakilan Pemerintah Kecamatan Lapandewa, dan pemerintah desa serta perwakilan masyarakat.

Kepala Dikpora Busel, Drs. La Makiki melalui Pengawas SMK, La Ode Abidin mengungkapkan, Rakor digelar berdasarkan instruksi Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sultra.

Dalam instruksinya, Dikbud Sultra meminta Dikpora Busel agar menyisir kembali sekolah kejuruan swasta yang macet. Selain itu, Dikpora Busel juga diminta mengkaji penyebab macetnya sekolah tersebut.

“Jadi arahan Dikbud provinsi, bagaimana SMK Bungaeja yang sudah hilang dari data Dapodik sejak 2018 agar aktif kembali,” kata La Ode Abidin saat ditemui usai Rakor, Sabtu 1 Januari 2020.

Dalam rakor, kata Abidin, dibahas penyebab macetnya SMK Bungaeja yang dulunya memiliki Jurusan Informatika. Rakor juga menampung saran dan masukan dari  masyarakat serta pelaku pendidikan.

“Mempertimbangkan masukan dan saran, ditetapkan 2 jurusan yang akan dibuka pada tahun ajaran 2020/2021 nantinya. Pertama, jurusan tata busana dan kedua yakni agroteknologi,” terang La Ode Abidin.

Untuk jurusan tata busana, difokuskan pada mengoperasikan beragam alat bantu jahit, sehingga siswa mampu berkarya membuat pola, memecah pola, serta menata pola di atas kain.

Sedangkan untuk jurusan agroteknologi, fokus untuk mempelajari ilmu tanah, agronomi, hama dan penyakit tanaman, khususnya tanaman komoditas pertanian masyarakat di Lapandewa.

“Selanjutnya hasil rapat ini akan disampaikan ke Dinas Provinsi Sultra untuk dievaluasi dan diverifikasi sehingga secepatnya pada tahun ajaran ini akan dibuka,” tambahnya.

Atas rencana ini, Sekretaris Kecamatan Lapandewa, La Suma menyampaikan apresiasinya untuk Pemprov Sultra dan Pemkab Busel serta semua pihak yang ikut membantu dibukanya kembali SMK Bungaeja Lapandewa.

“SMK Bungaeja ini bisa memfasilitasi anak didik kita khususnya putra-putri yang ada di Kecamatan Lapandewa sehingga bisa melanjutkan pendidikan kejuruan yang menyentuh langsung kebutuhan SDM masyarakat,” paparnya.

Ia berharap, agar Rakor terkait rencana pengaktifan SMK Bungaeja Lapandewa itu tidak hanya dibahas di rapat, tapi juga ditindak lanjuti. Sebab, banyak manfaat keberadaan SMK dengan dua jurusan yang akan dibuka di sekolah tersebut.

“Jadi harapannya pertemuan seperti ini akan terus berkelanjutan jangan berhenti hanya kali ini saja, demi kemajuan SMK yang diharapkan bisa memberi kontribusi besar untuk peningkatan SDM kita khususnya di Kecamatan Lapandewa,” harapnya.

Sementara itu, terkait rencana dibukanya kembali SMK Bungaeja, Ketua Yayasan Pendidikan Bungaeja (YPB), La Ode Mudhiru menuturkan dirinya berterimakasih kepada Pemprov Sultra dan Pemkab Busel.

Sebab, telah didukung untuk memajukan pendidikan di Lapandewa melalui inisiatif pembukaan kembali SMK Bungaeja yang didirikan sejak 2013 lalu, yang beralamat di Poros Lapandewa Jaya – Burangasi – Gaya Baru.

“Tinggal kita menunggu hasil verifikasi dari Dikbud Provinsi Sultra, semoga diakomodasi semuanya sehingga dalam waktu dekat akan kita bentuk komitenya,” kata La Ode Mudhiru.

Ia juga menjelaskan, dalam ranga mempersiapkan pengaktifkan kembali SMK Bungaeja, pihaknya telah menunjuk figur kepala sekolah yakni La Kiamu H, S.Pd, yang merupakan figur pendidik kelahiran Landewa Jaya.

Diungkapkannya, SMK Bungaeja Lapandewa mulai beroperasi pada 2013 dan memiliki 9 unit gedung yang terdiri dari 6 ruang kegiatan belajar (RKB), 1 ruang kantor guru, 1 ruang perpustakaan, dan 1 unit WC dengan 3 toilet.

Sekolah ini berhenti beroperasi pada 2018 atau setelah 5 tahun menjalankan kiprahnya. Sepanjang perjalannya SMK tersebut telah 3 kali menamatkan siswa dengan jumlah 50 orang dengan pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAS) di SMK Al Safitri Batauga, Kabupaten Buton Selatan.

“Jadi memang SMK Bungaeja ini sudah ada alumninya 3 kelas dari 2013 sampai 2018 kemarin,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page