HEADLINE NEWSPERISTIWA

Seorang Lagi Mahasiswa UHO Tewas, Tim Dokter: Kepala Retak Dihantam Benda Tumpul Sebabkan Pendarahan

765
×

Seorang Lagi Mahasiswa UHO Tewas, Tim Dokter: Kepala Retak Dihantam Benda Tumpul Sebabkan Pendarahan

Sebarkan artikel ini
dr. Sjarif Subjakto saat di temui di Aula Lobi utama Rs Bahtermas. Foto : Mediakendari.com

Reporter : M. Ardiansyah

Editor : Kang Upi

KENDARI – Muhammad Yusuf Kardawi, mahasiswa jurusan D3 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo (UHO) dinyatakan meninggal dunia pada dini hari, Jumat (27/9/2019) di RSUD Bahteramas Kendari.

Yusuf adalah satu dari dua mahasiswa yang meninggal dunia dalam aksi demonstrasi penolakan RUU di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019). Mahasiswa yang tewas lainnya, yakni Randi asal Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UHO.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RS Bahtermas, dr. Sjarif Subjakto menuturkan, pihaknya telah berusaha memberikan penanganan cepat melakukan operasi bersama dokter bedah, atas luka yang dialami Yusuf.

“Yusuf dibawa kesini udah tidak sadar, pendarahan dibagian kepala yang mengeluarkan banyak darah, sehingga pihak RS untuk melakukan operasi langsung,” terang dr Sjarif pada mediakendari.com, Jumat, (28/9/2019).

dr. Sjarif syarif juga mengungkapkan, bahwa dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya bersama Tim Dokter diketahui jika, Yusuf mengalami pendarahan akibat benturan di kepala yang di sebabkan benda tumpul.

Baca Juga:

“Akibat benturan di kepala sehingga tulang kepala retak, kami fokusnya penyelamatan di bagian kepala, untuk benda yang mengenai kepala, lebih mengarah pada benda tumpul, kami sudah melakukan semampu kami untuk mengatasi,” ungkapnya.

Dengan tewasnya Yusuf, maka korban tewas dari pihak mahasiswa peserta aksi Tolak RUU di DPRD Sultra menjadi dua orang, serta puluhan lainnya luka-luka. Kedua mahasiswa yang tewas tersebut berasal dari Kampus UHO.

Dalam perawatannya, Yusuf juga sempat dikunjungi Gubernur Sultra, Ketua DPRD bersama Kabinda dan Danrem 143 HO yang datang seusai operasi bedah.

You cannot copy content of this page