Redaksi
JAKARTA – Nama Abdurrahman Shaleh menyita perhatian 800 peserta Musyawarah Nasional (Munas) Palang Merah Indonesia (PMI) ke-21, yang digelar di Hotel Milenium, Jakarta 16 hingga 18 Desember 2019.
Ketua DPRD Sultra itu didapuk dan dipercaya PMI daerah lain untuk memimpin sidang Formatur Munas bersama empat orang lainnya. Setelah pembagian komisi A dan B, ARS akronim nama Ketua PAN Sultra itu, juga memimpin laporan komisi.
Terakhir, dalam Munas yang dibuka Wapres Ma’ruf Amin dengan tema ‘Kerja Bersama untuk Kemanusiaan’ itu, ARS juga memimpin sidang penutupan yang akhirnya mendaulat Jusuf Kalla (JK) kembali menahkodai PMI untuk ketiga kalinya.
Munas merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Kali ini, kegiatan juga dihadiri perwakilan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies atau Federasi Internasional Palang Merah (IFRC) dan International Committee of the Red Cross atau Bulan Sabit Merah, serta Komite Internasional Palang Merah (ICRC)
Dalam sambutannya kala itu, pria murah senyum tersebut berpesan, PMI tidak boleh merasa pintar, namun sebaliknya, harus pintar merasa. Sontak, kalimatnya itu disambut riuh tepuk tangan peserta yang hadir.
ARS dalam sambutannya tersebut menegaskan tetap mendukung JK sebagai Ketua Umum. Sebagai pimpinan sidang, ia menerima laporan pertangungjawaban periode sebelumnya.
“Karena itu kami dari tahun lalu, sudah niatkan semua menyetujui beliau (JK) kembali menjabat. Kalau perlu sebentar malam ini kita tuntaskan, saya ambil alih pimpinan, lima menit saya selesaikan (mengukuhkan JK) itu,” paparnya yang kembali disambut riuh peserta.
ARS yakin, dibawah pimpinan JK, organisasi tersebut akan terus baik demi masyarakat. JK kata dia, telah menuntaskan sila kedua yakni, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
“Selamat bekerja semoga PMI semakin jaya dan memperlihatkan kerja kemanusiaan,” tegas ARS diakhiri ketuk palu penutupan sidang yang kemudian bersalaman hingga cipika-cipiki dengan JK.
