EKONOMI & BISNISFEATUREDKendari

Sepanjang Tahun 2017, KPwBI Sultra Salurkan Uang Sebanyak Rp 5,2 Triliun

598
×

Sepanjang Tahun 2017, KPwBI Sultra Salurkan Uang Sebanyak Rp 5,2 Triliun

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bahwa sepanjang tahun 2017, telah menyalurkan uang sebanyak Rp 5,2 triliun.

Seperti yang diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang Deputi Manajemen Internal dan Sistem Pembayaran BI Perwakilan Sultra, LM Bahtiar Zaadi, setelah berakhirnya tahun 2017 berdasarkan data yang tercatat sampai pada posisi terakhir di 31 Desember 2017 tercatat inflow mencapai Rp 3,6 triliun.

“Di 31 Desember 2017 posisi kita di Sultra, alhamndulilah tercatat yang masuk atau data inflow itu mencapai Rp 3,6 triliun, sedangkan outflow atau uang yang dikeluarkan berada dikisaran Rp 5,2 triliun sehingga net of flow sekitar Rp 1,6 triliun. Artinya uang yang dikeluarkan BI Sultra lebih besar Rp 1,6 triliun dibandingkan dengan uang yang masuk,” ungkap Bahtiar di kantornya, Selasa (02/01/2018).

Katanya, uang yang masuk selama tahun 2017 yakni Rp 3,6 triliun dan jika dibandingkan tahun 2016 terjadi peningkatan. Tahun 2016 inflownya atau uang yang masuk di BI hanya Rp 3,4 triliun sedangkan outflownya Rp 4,4 triliun.

“Di tahun 2017 inflow meningkat sekitar Rp 200 miliar, jadi Rp 3,6 triliun sedangkan outflownya meningkat sekitar Rp 800 miliar karena tahun lalu itu sekitar Rp 4,4 triliun sekarang menjadi Rp 5,2 triliun. Jadi posisinya net of flow cukup besar sekitar Rp 1,6 triliun dan tahun lalu net of flow sekitar Rp 1 triliun,” ujarnya.

Dikatakan, jika melihat dari trend bulanannya, pengeluaran yang paling besar itu pada saat momentum bulan puasa dan hari lebaran. Uang yang dikeluarkan sekitar Rp 1,2 triliun outflow BI Sultra, sementara untuk bulan-bulan lain kisarannya Rp 300 juta sampai Rp 400 juta.

“Untuk natal dan tahun baru tidak terlalu signifikan kalau dilihat dari posisinya itu hanya Rp 940 juta, sementara di bulan November 2017 itu kita Rp 670 juta. Data ini terjadi peningkatan sekitar Rp 340 juta di akhir tahun,” pungkasnya.

Reporter: Waty
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page