Reporter : Herdin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah memberikan himbauan kepada para pedagang untuk tidak lagi berjualan di depan Gedung pasar sentral Wua-wua, namun sampai saat ini masih banyak pedagang yang memilih membuka lapaknya di luar gedung.
Kondisi ini dikarenakan, dalam beberapa pekan terakhir ini kondisi pasar selalu sepi pembeli di dalam pasar, sehingga mereka lebih memilih berjualan diluar, meskipun tahu bahwa itu memang dilarang. Sebab menurut pedagang, untuk berjualan di dalam pasar mereka harus mengambil uang di Bank untuk membayar sewa kios.
Baca Juga :
- Sukses Pimpin Konawe, Pj Bupati Harmin Ramba : Tingkat Inflasi di Kabupaten Konawe pada Bulan Juni 2024 Terendah Se Sultra
- Gelar RUPS Tahun Buku 2023, Bank Sultra Bagikan Dividen Rp.282 Miliar kepada Pemegang Saham
- Bank Sultra Raih Penghargaan dan Miliki Kinerja Keuangan Terbaik dari The Asian Post Best Regional Champion 2024
- BWS Kendari Bantah Kabar adanya Kerusakan Bendungan Ameroro, PPK BWS : Foto dan Vidio yang Beredar Merupakan Kejadian Setahun yang Lalu
- Per Agustus 2022, Dua Kota di Sultra Alami Inflasi 0,12 Persen
- Per Agustus 2022, Dua Kota di Sultra Alami Inflasi 0,12 Persen
Salah seorang pedagang, yang memilih berjualan di depan gedung pasar Wuawua, H. Ramli mengatakan, sepinya pembeli di dalam pasar dikarenakan masih banyaknya pedagang yang berjualan di luar pasar bahkan hingga di pinggir jalan, sehingga pembeli lebih memilih berbelanja di luar pasar karena lebih praktis.
“Ditambah lagi dengan adanya biaya sewa kios bagi pedagang di dalam pasar karena kalau sepi pembeli kita mau bayar pake apa nantinya,” katanya kepada Mediakendari.com, Senin (25/3/2019)
Untuk meminimalisir hal ini, salah satu pedagang lainnya yang merahasiakan identitasnya berharap, kepada Pemkot Kendari untuk menindak lapak-lapak yang tidak resmi, yan berada di pinggir jalan, sehingga pasar Wuawua bisa kembali ramai dikunjungi pembeli.
Pedagang yang masih berjualan di dalam, BA (27) mengakui, jika berjualan di dalam gedung pasar memang sepi pembeli, namun dirinya dan pedagang lainnya tetap menjual di dalam, karena dirasakan lebih nyaman dan lebih praktis dalam merapikan lapaknya ketika hendak pulang ke rumah.
Baca Juga :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
“Sebenarnya di awal-awal pasar ini dibuka ramai sekali pembelinya, namun setelah biaya parkir dibebankan kepada pengunjung yang dirasa begitu berat, pasar Wuawua langsung sepi,” katanya.
Sementara itu, saat media ini berusaha menemui pimpinan PD Pasar Wuawua, untuk meminta penjelasan terkait persoalan ini, namun yang bersangkutan tidak berada di tempat. (A)