Reporter : M Ardiansyah R
KENDARI – Beberapa waktu lalu, nyaris terjadi tawuran antar pelajar SMP di Jalan Prof dr Abdurrauf Tarimana, Kecamatan, Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pelajar yang diduga nyaris tawuran adalah pelajar dari SMPN 10 dan pelajar dari SMPN 15 Kendari.
Wakil Kepala Sekolah SMPN 10 Kendari, La Isa Inta, kepada wartawan menjelaskan, awalnya, sekelompok pelajar dari SMPN 15 mendatangi SMPN 10 untuk mencari salah seorang anak yang diduga menjadi biang masalah.
“Jadi kami tegaskan, pelajar kami di SMPN 10 tidak terlibat dalam rencana penyerangan itu,” jelasnya, Senin (23/9/2019).
Setelah ditelusuri, ternyata anak yang dicari oleh sekelompok pelajar dari SMPN 15 bukan berasal dari SMPN 10, melainkan anak dari lorong sebelah sekolah.
Baca Juga:
- Audiensi dengan BRIN, Sekda Sultra Tekankan Pentingnya Riset
- Update : Kasat Reskrim Polres Konawe akan Kirimkan Pelapor SP2HP Terkait Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen ASN Sekdes
- Bawaslu Konut Umumkan 14 Calon Panwascam Pilkada 2024 yang Lolos Seleksi Tertulis
- UHO Memberikan Dukungan untuk Kemerdakaan Palestina
- Hadiri Halal Bihalal di Keluarga Asaki Raya, Harmin Ramba : Menjadi PJ Bupati Piur untuk Membagun Konawe yang Lebih sejahtera di Kota Padi dan Melanjutan Kepemimpnan KSK
- Dinas Penanaman Modal dan PTSP Baubau Imbau Pelaku Usaha Wajib Miliki Izin PIRT
“Sebenarnya salah alamat atau kesasar, pelaku-pelaku itu yang berencana telah ditangkap oleh guru SMPN 15 dan dilapor ke Polisi,” sambungnya.
La Isa bilang, pihaknya merasa disudutkan dibeberapa pemberitaan yang menyebut bahwa pelajar SMPN 10 melakukan penyerangan atau terlibat rencana penyerangan.
“Kita sebetulnya dari pihak SMP 10 merasa keberatan, apalagi menyangkut pemberitaan yang telah di konsumsi oleh masyarakat, kasihan citra sekolah, dimata masyarakat mengatakan bahwa SMP 10 melakukan tawuran,” pungkasnya. (B)