Reporter : Rahmat R
Editor : Taya
KENDARI – Bencana banjir yang melanda Sulawesi Tenggara (Sultra) selama sepekan terakhir ini kini menjadi sorotan Nasional. Bahkan hanya hitungan hari, Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman langsung ke Sultra untuk memberi bantuan kepada korban banjir.
Menurut Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas penyebab utama banjir di Sultra adalah intensitas hujan yang sangat tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Penyebab utama banjir di beberapa daerah di Sultra karena curah hujan yang sangat tinggi. Hujan tiap hari tanpa henti pasti banjir,” ungkapnya saat ditemui di ruangan kerjanya, Jumat (14/06/2019).
Mantan Bupati Konawe dua periode ini mengatakan perlu adanya penatan lingkungan di setiap daerah.
“Penataan lingkungan yang tidak teratur salah satunya ilegal loging yang sudah dirambah oleh masyarakat,” jelasnya.
Faktor lain kata Lukman, adalah tambang. Ia menegaskan seharusnya tambang memiliki kajian yang baik Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) salah satunya reklamasi pasca tambang.
“Habis menggali hutan, tidak reklamasi hutan pasca penambangan. Ini juga adalah bagian dari penyebab,” terang Lukman.
“Memang bukan penghambat utamanya tambang, yang terpenting curah hujan yang cukup tinggi, kedua penataan lingkungan terdiri ilegal loging, sampah-sampah yang bertumpuk,” jelas mantan Bupati Konawe dua periode ini.
Sebagai Pemerintah Provinsi, Wagub Lukman meminta kepada daerah-daerah rawan bajiir, agar melakukan penataan lingkungan dengan baik.
“Masing-masing daerah agar mepunyai drainase yang teratur, sehingga jika terjadi hujan tidak ada yang terjadi banjir karena ada program kali bersih. Ini yang diperhatikan nantinya,” terang dia.
“Kemudian ulah manusia buang sampah disebarang tempat dan juga masyarakat yang bermukim di bantaran sungai, jadi itu abrasi maka terjadi pengikisan,” sambung mantan Sekda Sultra ini.
Di sisi lain, Ketua Koni Sultra ini mengingatkan, apapun bencana yang didapatkan saat ini bagian dari pertanda kebesaran Allah SWT.
“Jadi butuh perhatian, pertama itu peringatan buat kita manusia jangan terlalu seraka. Jangan juga kita berjalan ini jangan angkuh kita perhatikan yah, bagaimana kita berdoa kepada Allah SWT,” tukasnya. (a)