KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Penjabat Walikota Kendari, Asmawa Tosepu sebut data kemiskinan ekstrim yang diserahkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan mengalami kekeliruan pada sejumlah datanya.
Oleh sebab itu dirinya menginginkan pada camat dan lurah yang ada di Kota Kendari agar memastikan dan memverifikasi kembali tentang data tersebut pada masing-masing wilayahnya.
“Saya berfikirnya bahwa data kemiskinan ekstrim jiwa itu salah. Artinya apa kita coba lagi dan verifikasi kembali data. Kita Contoh misalnya Mandonga, Mandonga ini masa masih ada 285 yang masuk kemiskinan ekstrim,” katanya.
Menurutnya seseorang dapat dikategorikan miskin ekstrem jika pengeluarannya di bawah Rp10.739/orang/hari.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Cornelius Padang mengatakan, data tersebut memang diserahkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan ke pemerintah daerah untuk divalidasi kebenarannya.
“Harapannya dengan data tersebut dapat dilakukan pemetaan. Berdasarkan Inpres tahun 2024 tidak ada lagi tercatat data kemiskinan ekstrim di Indonesia termasuk di Kota Kendari,” katanya.
Oleh sebab itu dia mengatakan sudah menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah saat ini untuk memvalidasi kembali data tersebut berdasarkan nama dan alamat yang sudah tertera.
Selanjutnya untuk mencapai target Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Kota Kendari, Dinas Sosial Kota Kendari akan memberikan bantuan pengurangan beban pengeluaran masyarakat. Bantuan tersebut akan disalurkan melalui pemberian bantuan sosial, jaminan sosial dan subsidi.
Reporter: Dila Aidzin