KENDARI – Ketua Komisi I DPRD Sultra, Taufan Besi, angkat bicara persoalan yang terjadi di Desa Tue-Tue Kecaman Laonti Konawe Selatan (Konsel).
Taufan mengatakan, kejadian yang menimpa Sarman (35) dengan luka tembak di paha kanannya merupakan hal yang tidak perlu terjadi. Terlebih lagi, jika yang melakukan itu adalah seorang aparat negara.
“Aparat seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, bukan menjadi seorang penindas masyarakat,” ujurnya saat ditemui di pelataran Gedung Paripurna DPRD Sultra, pada Selasa (16/01/2018).
Lanjut Taufan, jika aparat telah menjadi brutal dan memperlakukan masyarakat dengan cara yang tidak wajar, itu telah menyalahi azas dari keberadaannya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
Ia berharap, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Taufan juga melanjutkan, jika memang ada aparat yang terlibat maka harus diproses secara hukum yang berlaku serta tidak ada yang ditutup-tutupi dan tidak boleh ada toleransi, dikarenakan itu menyakut kredibilitas lembaga.
“Dari manapun dia misalnya Porli maupun TNI, kalau kasus penembakan ini tidak diusut dan proses ini akan mencederai kredibilitas lembanga masing-masing,” jelasnya.
“Kita berharap aparat kedepannya bisa menjadi pelindung masyarakat bukan penindas masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Ruslan
Editor: Kardin