DaerahKONAWENEWS

SRG Konawe Semrawut, Petani Terancam Bangkrut

560
×

SRG Konawe Semrawut, Petani Terancam Bangkrut

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, Foto: MEDIAKENDARI.com/Muh. Ardiansyah R.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, Foto: MEDIAKENDARI.com/Muh. Ardiansyah R.

Reporter: Taswin Tahang / Editor: La Ode Adnan Irham

KENDARI – Kemarahan Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara belum cukup gegara Bulog yang membeli beras petani dengan harga murah. Pengelolaan Sistem Resi Gudang (SRG) Konawe yang semrawut makin membuatnya Gusli naik pitam.

Ia mengancam mengganti pengelola Gudang SRG yang dianggapnya tidak berfungsi baik. Padahal menurut Gusli, seyogyanya kehadiran Gudang SRG dapat bermanfaat bagi petani.

Keuntungan lain adanya SRG untuk petani, misalnya pembiayaan berbunga rendah, mendorong kelompok usaha, dan meningkatkan posisi tawar petani. Namun semua itu buyar dengan kondisi SRG saat ini.

Bahkan kestabilan ekonomi daerah yang dijuluki ‘lumbung padi’ di Sultra itu terancam surut. Dampak terbesar pastinya dialami para petani.

“Saat ini hanya terlihat sebagai simbolis saja dan vakum,” kata Gusli saat diwawancarai via telpon, Sabtu malam 16 Mei 2020.

SRG sendiri dapat menjadi solusi masalah pangan nasional. Stabilisasi harga juga dapat terjaga, dimana akan ada kepastian kuantitas dan kualitas komoditas barang yang tersimpan.

Untuk itu Pemda memerintahkan pengelola Gudang SRG segera segera menjalankan tugas pokoknya, dengan turun membeli gabah petani untuk menyelamatkan panen raya di Kabupaten Konawe, sebelum ada permainan dari tengkulak.

SRG juga diminta secepatnya menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk melakukan aktivitas pembelian gabah.

“Supaya dia bisa beli itu gabah petani, karena kalau mereka dia beli itu Rp 4.241 (perkilo gram),” kata Ketua DPD PAN Konawe itu. (B)

You cannot copy content of this page