BAUBAUFEATUREDHUKUM & KRIMINAL

Status Baubau ‘Mengkhawatirkan’, Kapolda Sultra Tinjau Lokasi

1542

BAUBAU – Kejadian naas yang menimpa seorang pelajar di kota Baubau hingga meregang nyawa beberapa waktu lalu membuat situasi Baubau berubah menjadi mengkhawatirkan.

Akibatnya, Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigadir Jendral Polisi (Brigjenpol) Iriyanto melakukan kunjungan tempat kejadian perkara (TKP) ke kota Baubau, tepatnya di Kelurahan Wameo Kecamatan Batupuaro Sabtu (31/3/2018).

“Yang terjadi kemarin sebenarnya bukan lah konflik melainkan spontanitas karena rasa bela sungkawa yang dalam terhadap korban. Tetapi kami sudah imbau agar masyarakat jangan lagi melakukan itu karena melanggar hukum,” ucap Iriyanto ditemui di Polres Baubau.

Kata dia, pelaku pembacokkan kepada pelajar tersebut harus dihukum. Pasalnya, pelaku telah melakukan penganiayaan berat sampai menghilangkan nyawa orang.

“Kita harapkan pelaku menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Kalau, tidak maka Kepolisian akan bertindak keras dan tegas untuk menangkapnya. Kami juga minta masyarakat agar menyerahkan tugas ini ke aparat untuk disidik sesuai ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

Pria dengan satu bintang dipundaknya tersebut menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan pendalaman terhadap tersangka.

“Kejadian seperti tentu ada sebabnya. Pertama, harus dihentikan produksi dan konsumsi minuman keras. Nanti kami sampaikan kepada tokoh – tokoh masyarakat dan pemerintah kota. Sebab, hal seperti itu pasti tidak dikehendaki semua pihak. Apalagi mayoritas penduduk religius dan islami,” ulasnya.

Yang kedua, lanjut dia, penyebabnya budaya membawa senjata tajam (Sajam). Hal itu membuat orang menjadi ‘terlalu percaya diri’.

“Membawa sajam sesuai dengan penggunaannya lah. Kalau digunakan untuk pergi di kebun, itu masih wajar. Tetapi, kalau bawa sajam ke jalan – jalan itu yang tidak dibenarkan karena melanggar Undang – Undang Nomor 12 Jalur 51,” tandasnya.

Mantan Wadankorbrimob Polri tersebut memastikan jika pelaku telah ditangkap, pihaknya akan langsung membawa pelaku ke Kendari.

“Kalau ketangkap, akan kami bawa ke Polda sebagai bentuk keseriusan kami. Agar tidak ada campur tangan dari pihak lain. Masyarakat harus tahu kalau kejadian ini tidak ada hubungannya dengan politik,” pungkasnya.

Reporter: Ardilan
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version