Penulis: Sardin.D
KENDARI – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Catur Sakti Kendari Kembali mengelar vaksinasi ke dua sebagai bentuk tidak lanjut dari Vaksinasi pertama, dan vaksinasi kali ini Bekerja Sama dengan Polres Kota Kendari. Vaksinasi berlangsung di Gedung STMIK Catur Sakti Kendari Lantai 2 pada Rabu, 06 Oktober 2021.
Kegiatan vaksinasi ke dua ini sebagai salah satu bentuk kontribusi STMIK terhadap pemerintah dalam membantu pencegahan penyebaran Covid-19 dilingkup kampus dan dikalangan masyarakat sekaligus sebagai syarat untuk menghadapi kuliah tatap muka.
Baca Juga: STMIK Catur Sakti Kendari Gelar Vaksinasi Kerja Sama Polda Sultra
Presiden Mahasiswa (Presma) STMIK Catur Sakti Kendari, Abdul Wahid Akhyarudin mengatakan giat vaksinasi kedua ini sebagai upaya agar kuliah tatap muka bisa dilaksanakan Kembali dan sebagai wujud melaksanakan arahan pemerintah melaksanakan Vaksin tahap 1 dan Vaksin tahap 2.
“Pelaksanaan vaksinasi ke dua ini dibagi menjadi 2 tahapan yaitu tahapan pertama dimulai pukul 08.00 Wita hingga 12.00 WITA dan lanjut tahap kedua hingga pukul 15.00 WITA,” ujarnya Rabu, 06 Oktober 2021.
Lanjut Akhyar, menyebut sekira 200 mahasiswa ditargetkan mengikuti vaksinasi ini. Pelaksanaannya vaksin ke dua kali ini diprioritaskan bagi yang sudah vaksin pertama dan terbuka untuk umum, bukan hanya dari civitas akademika kampus yang diwajibkan menerima suntikan vaksin.
“Data keseluruhan yang mengikuti vaksinasi mahasiswa , civitas akademika dan umum berjumlah 140 orang,” ujarnya.
Baca Juga: BEM STMIK Kendari Tolak Bila Kuliah Online Lagi, Ini Alasannya
“Selain bentuk langka upaya percepatan vaksinasi kerjasama kampus bersama Polres Kota Kendari, memang vaksin merupakan syarat pembelajaran tatap muka,”sambungnya.
Selanjutnya Akhyar menerangkan kegiatan vaksinasi tersebut juga sangat antusias diikuti oleh mahasiswa STMIK Catur Sakti Kendari, mahasiswa kampus lain dan warga sekitar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Semua syarat-syarat pembelajaran tatap muka sudah dilaksanakan, Jika ada kampus atau universitas sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka seharusnya tidak ada lagi intervensi dan pelarangan melaksanakannya,”pungkasnya.
