Reporter : Rahmat R.
KENDARI – Palaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra), I Gede Panca mengatakan di Sultra kebagian program dari Kementrian Pariwsata dan Ekonomi Kreaftif (Kemenparekraf). Bantuan tersebut yaitu Tourism Reborn (Bangkitnya Kembali Pariwisata).
Ia mengungkapkan tidak semua daerah mendapatkan bantuan Tourism Reborn, akan tetapi masuk dalam daftar 16 provinsi yang diturunkan oleh Pemerintah Pusat.
“Sangat banyak manfaat yang kita peroleh dengan bantuan kegiatan ini. Kita didaulat salah satunya dan tidak semua mendapatkan project ini,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sultra, Selasa 14 Juli 2020.
Ia menyebut, ada beberapa agenda dalam program Tourism Reborn ini. kata I Gede Panca, semua akan dilakukan dilokasi pariwsata yang dipilih.
“Yang pertama yang akan dilakukan adalah lokakarya. Jadi satu hari lokakarya tentang bagaimana penerapan new normal di destinasi wisata. Selain itu, hal ini juga diperuntuhkan kepada mereka yang mengelola pariwisata, baik dinas terkait atau kelompok sadar wisata,” ujarnya.
“Mereka akan dibekali sosialisasi dalam lokakarya tersebut tentang pelaksanaan pola hidup tatanan baru di destinasi wisata,” sambung pria berkumis tebal ini.
Ia menuturkan terdapat sejumlah program dalam hal itu diantaranya program bersih, indah sehat dan aman di lokasi wisata dan sekitarnya. Ini akan disebut sebagai program padat karya.
“Nanti yang bekerja untuk membersihkan pantai adalah masyarakat disekitar destinasi wisata, orang-orang yang terlibat ini akan dibekali seragam, alat serta honor kepada mereka yang melakukan pembersihan terhadap pantai,” urainya.
Ia juga menerangkan ada tiga destinasi yang bakal dilakukan Tourism Reborn ini, yakni Pantai Nambo, Pantai Toronipa dan salah satu pantai di Wakatobi yaitu yang ada di Pulau Wanci.
“Jadwal kegiatan ini direncanakan antara tanggal 11 sampai 15 Agustus 2020 mendatang,” bebernya.
Panca menambahkan sebelum kegiatan Tourism Reborn semua destinasi wisata sudah dibuka. Hanya saja pihaknya masih menunggu restu dari Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH.
“Kami berharap nanti begitu destinasi wisata dibuka, sudah bersih serta seluruh peralatan untuk penerapan protokol kesehatan juga sudah ada,” pungkasnya. (b).