KENDARI – Cabang olahraga Softball di Sulawesi Tenggara (Sultra) kini menjadi ‘Kiblat’ di Indonesia. Hal ini mengingat Tim Softball Sultra menjadi yang terbaik pada Kejurnas Softball 2018 di Jogyakarta.
Ketua Pengurus Provinsi Perserikatan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sultra Pahri Yamsul menyebut, sanjungan ini disampaikan oleh Wakil Ketua I KONI Pusat Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno, saat membuka Rapat Kerja KONI Sultra pada Selasa (14/08/2018).
“Beliau mengatakan sekarang kiblat Softball itu ada di Sultra,” kata Pahri saat ditemui di lapangan Softball Sultra, Rabu (15/08/2018).
“Sultra menjadi tolak ukur Softball di Indonesia. karena, Sultra saat ini memiliki tim Softball terbaik di Indonesia,” tambahnya.
Prestasi Tim Softball Sultra adalah menjuarai PON XIX 2016 di Jawa Barat serta menjadi yang terbaik pada Kejurnas Softball 2018 di Jogyakarta lalu.
Atlit Softball Sultra ada 9 orang yang memperkuat Timnas pada Asia Championship beberapa waktu lalu.
Saat ini juga satu Atlit Softball Putri asal Sultra kembali memperkuat Timnas di Asian Games Jakarta dan Palembang.
“Sembilan atlet Nasional mereka berasal dari Sultra. Setegah dari atlet nasional dari kota itupun sisanya terbagi dari beberapa daerah lainnya,” beber Kadis Cipta Karya, Bina Marga dan Tata Ruang Sultra.
Kata Pahri pencapaian tersebut tidak mudah, semua butuh proses yang panjang. Sehingga Sultra bisa membuktikan di nasional bahwa semua bisa menjadi yang terbaik asal pengorbanan yang besar.
Hingga pembuktian Tim Softball Sultra mulai menunjukkan kegigihannya pada saat PON Tahun 2016 lalu.
“Yang semula hanya menargetkan masuk 18 besar, sehingga untuk memperoleh medali emas sama sekali tidak pernah terbayangkan,” ungkap Pahri.
Menurutnya, keberhasilan Sultra di PON 2016 tidak terlepas dari peran utama ketua Perbasasi, dirinya yang merupakan Manejer Timnas di tahun 2015 dan melihat peluang Sultra cukup besar di cabang olahgara.
“Yang pastinya harus serius. Jadi waktu itu kan tahun 2015 saya jadi manajer Timnas saya bawa itu tim main di Jerman, Jepang dan Ceko saya lihat saya bisa kalah mereka ini. Di Timnas itu kan semua pemainnya bagus mulai dari DKI dan Jabar semua pemain pemain terbaik kumpul di Timnas. Di situ ada 4 anak Sultra saya paksa masuk saya lihat cara mainnya ternyata mereka sama, setelah dilatih serius malah anak-anak Sultra menjadi yang utama dan pulang dari situ kita targetkan ini harus masuk sekarang waktunya, kalau bukan sekarang kita tidak akan pernah dapat karna dengan Provinsi lain kita sudah sama,” beber atlit Softball ini.
Sehingga, berangkat dari situ, pihaknya menargetkan untuk latihan secara fokus di Sultra, tidak boleh main-main semua harus ikut aturan.
“Para atlit Sultra kita didik dengan baik hingga akhirnya memiliki prestasi yang baik,” tandas Pahri.(a)