Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Hasil pemantauan perkembangan musim hujan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga akhir November 2020 lalu menunjukkan, sebanyak 61 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan.
Wilayah tersebut meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara (Sumut), sebagian besar Riau, Sumatera Barat (Sumbar), Jambi, Jakarta, sebagian besar Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur (Jatim), Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Flores bagian utara, Kalimantan, sebagian Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Selatan (Sulsel) bagian barat, Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat, dan Papua bagian utara.
Sedangkan wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), November – Desember 2020 masih dalam peralihan dari kemarau ke musim penghujan.
Dari hasil wawancara tim MEDIAKENDARI.com, 13 November 2020 lalu, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klass II Kendari mengatakan untuk wilayah Sultra puncak musim hujan diperkirakan baru akan terjadi pada Desember – Maret 2020.
Melalui siaran pers yang diterima MEDIAKENDARI.com, Selasa 08 Desember 2020 Deputi Bidang Klimatologi, Herizal menyampaikan, anomali iklim La Nina terpantau masih berlangsung di Samudera Pasifik dengan intensitas level “moderat”.
Diaman suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah daerah Nino 3.4 menunjukkan anomali sebesar -1.4°C, sehingga perkembangan saat ini menunjukkan Intensitas La Nina moderat yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada periode Januari – Maret 2021, dan kemudian akan melemah pada bulan Mei 2021.
“Musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksikan akan berlangsung hingga bulan April 2021,” ujar Herizal.
Herizal menambahkan, peningkatan kewaspadaan diperlukan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria Tinggi hingga Sangat Tinggi yang mencapai >300mm/bulan, pada Desember 2020 – Januari 2021 mendatang.
Wilayah yang diperkirakan akan mengalami curah huhan dengan intensitas tinggu diantaranya pesisir barat Sumatera, sebagian besar pulau Jawa, Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan Papua.
“Puncak musim hujan 2020/2021 diprediksikan untuk sebagian besar wilayah akan terjadi pada bulan Januari – Februari 2021 yang umumnya bertepatan dengan puncak Monsun Asia,” terangnya.
BMKG menghimbau kepada pihak-pihak terkait di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, ataupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan banjir bandang, serta diminta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari BMKG.