Reporter : Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan banyak surat suara mengalami kerusakan. Penyebab kerusakan ini diidentifikasi salah satunya akibat noda tinta dan hasil cetak dari pihak perusahaan.
Ketua KPU Sultra, La Ode Abdul Natsir Muthalib menuturkan, terdapat sejumah faktor yang membuat surat suara yang tengah dikepak saat ini mengalami kerusakan. Salah satunya diakibatkan saat proses pencetakan surat suara, terdapat noda tinta yang mengenai gambar calon atau masuk dalam kolom surat suara.
Baca Juga :
- Tina Nur Alam Nyatakan Sikap Mundur dari Caleg Terpilih Pemilu 2024, Ali Mazi Naik Podium
- 68 Calon Panwascam Pilkada Muna 2024 Jalani Tes Tertulis, Al Abzal Naim: Soal-soal Berasal dari Bawaslu RI
- KPU Muna Pastikan Tak Ada Calon Perseorangan di Pilkada 2024
- Bawaslu Konut Umumkan 22 Nama-nama Calon Panwascam, Besok Tes Tertulis
- Wakil Ketua DPRD Baubau Dukung Usulan Peningkatan Insentif Dokter Ahli
- Angkatan Muda Tolaki Tolak Balon Bupati Konawe Bermasalah
“Bentuk kerusakannya itu diakibatkan oleh noda, akhirnya menjadikan surat suara itu blur. Khususnya pada gambar Parpol atau calon,” papar Abdul Natsir usai Rapat Koordinasi bersama peserta Pemilu 2019 di salah satu hotel di Kendari, Jumat malam (22/3/2019).
Karena adanya noda di surat suara, kata Abdul Natsir, sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka harus dilakukan penggantian surat suara. Olehnya itu, pihaknya bakal melaporkan jumlah surat suara yang rusak ke KRU RI.
“Tapi soal jumlahnya itu kita masih rekap, karena belum masuk semua. Selanjutnya kami akan sampaikan ke KPU RI,” ujarnya.
Abdul Natsir juga menegaskan, surat suara yang telah dinyatakan rusak dipastikan berada di tempat yang aman untuk mencegah terjadinya penyalah gunaan surat suara. Ia juga menjamin surat suara yang akan digunakan nantinya di hari pemilihan dipastikan menggunakan surat suara yang layak dan keluar dari hasil pengepakan.
“Surat suara yang rusak itu tidak disimpan di sembarang tempat. Lagi pula diketahui oleh Bawaslu,” pungkasnya. (A)