Reporter : Safrudin Darma
Editor : La Ode Adnan Irham
BURANGA – Pedagang di Pasar Desa Wantulasi, Kecamatan Wakorumba Utara, Kabupaten Buton Utara (Butur) terpaksa berjualan di pinggir jalan. Pasalnya mereka takut bangunan pasar akan roboh karena bangunan pasar yang pernah direhab itu belum tuntas dikerjakan.
Pedagang sayur, Wa Sumi, mengaku terpaksa memindahkan dagangannya ke pinggir jalan. Ia mengaku tak tahu penyebab belum selesainya pengerjaan pasar lama itu.
“Kami pedagang baik pedagang sayuran, ikan , bahan sembako dan penjual pakaian kami memilih berjualan di luar pasar, takut roboh,” katanya saat ditemui.
Meski pindah, pedagang mengaku hasil penjualan tak terganggu. Setiap hari dagangan selalu habis terjual. Namun mereka juga berharap kembali ke tempat semula karena merasa berjualan di pinggir jalan dapat mengganggu lalu lintas.
BACA JUGA :
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Kampanye Dialogis Paslon Kada No 3 HADIR Berakhir di Padangguni Jemput Kemenangan
- Pemilik SPBU Wonggeduku Terima Silaturahmi Cabup Harmin Ramba di Kediamannya
Di tempat yang sama, Rahim, pembeli di Pasar Desa Wantulasi berharap pemerintah cepat merespon keluhan pedagang. Kata dia, pedagang sengaja memindahkan jualan karena tidak ingin pembeli juga jadi korban bangunan roboh. Meski ia juga berharap pedagang kembali ke tempat semula.
“Perputaran ekonomi masyarakat di Labuan khususnya membaik, maaf itu menurut tafsiran saya tidak tau juga kalau menurut orang lain,” tandasnya.
Kontraktor pembangunan pasar, Nasrun ketika dikonfirmasi mengatakan, pekerjaan baru diselesaikan 50 persen namun sudah adendum. Ia sendiri tak menjelaskan alasan proyek adendum.
“Maka anggaran 50 persen dikembalikan ke kas negara. Pasar direncanakan akan dilanjutkan dengan anggaran APBD,” katanya. (B)