SEMARANG – Jelang kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-XXX di Ambon pada 09 Februari 2018, isu islah antara HMI Dipo dan MPO menjadi sering diperbincangkan.
Diantaranya Ketua Umum HMI Cabang Semarang, Hakim Alif Nugroho yang ikut berkomentar. Menurutnya, dualisme HMI antara Dipo dan MPO tidak perlu dipertentangkan lagi. Karena keduanya sudah berasakan Islam.
“Karena asasnya sudah sama-sama Islam, ngapain mengaku masih Dipo dan MPO,” ungkap Hakim melalui telepon selulernya, Kamis (18/01).
Lanjut Hakim, fakta ini terjadi karena egoisme sektoran dari beberapa pihak saja. Ketika tak ada ego, pastilah tak akan lagi ada istilah Dipo atau MPO.
“Sebenarnya apa sih yang membedakan, dulu beda itu karena asasnya ada yang pancasila dan ada yang islam. Sekarang kan sudah sama-sama islam, jadi ego saja yang ada jika masih dibedakan,” tegasnya.
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Diponegoro ini berharap agar pada momen kongres bisa menjadikan refleksi bagi semua pihak yang masih ego.
“Semoga hasil dari kongres ini, jangan sampei ada muncul istilah-istilah dari ego sektoral tadi,” jelasnya.
Hakim juga menambahkan, sekiranya masing-masing sektoral harus bisa mengurangi ego.
“Jadi bagi saya, ayo kurangi ego dan mari bareng-bareng membangun Indonesia melalui HMI kita ini,” tutupnya.
Reporter: Jubirman