Reporter : Hasrun
Editor : Kang Upi
RUMBIA – Sidang penyelesaian sengketa Pemilihan Umum (Pemilu) serentak Tahun 2019 sudah mulai dilakukan di Mahkama Konstitusi (MK) RI, sejak 14 Juni 2019 lalu.
Merespon proses tersebut, Tokoh Masyarakat di Kabupaten Bombana meminta agar warga tetap menjaga situasi keamaan yang terjaga dan kondusif.
Salah seorang tokoh di Bombana, Drs Alfian Mimpie mengungkapkan, jika dirinya menolak tindakan kriminal dan rusuh selama proses sidang berlansung.
Untuk itu, Ia juga mengajak warga untuk bersama menjaga diri dan tidak terprovokasi isu yang dapat membenturkan sesama warga Indonesia terlebih khusus warga Bombana.
“Mari sama-sama kita tolak tindakan rusuh juga tindakan yang berbuah kriminial,” ujar Alfian, Selasa(18/6/2019).
Menurutnya, selama masa sidang sengketa Pemilu di MK, masyarakat daerah itu harus menjaga agar tidak terjadi perpecahan serta tidak terjerumus dalam tindakan yang melanggar Hukum.
Baca Juga :
- Lantik Pj Wali Kota Kendari dan Pj Bupati Muna Barat, Andap Budhi Revianto: Kerja Disiplin dan Utamakan Kepentingan Masyarakat
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
“Agar hubungan yang harmonis sesama warga tetap terjaga dan situasi keamanan tetap kondusif dan terjaga,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat lainnya di Bombana yakni Muhammad Efendi yang juga mengajak agar masyarakat untuk ikut menjaga kesatuan Bangsa serta keutuhan NKRI.
“Dengan menolak segala ajakan dan tindakan yang berbau kriminal, dan yang melawan hukum saat proses penyelesaian sengketa Pilkada 2019 di MK,”ucap Efendi. (A)