NEWS

Target Turunkan Stunting, BKKBN Sultra Paparkan Sejumlah Tantangan

971
×

Target Turunkan Stunting, BKKBN Sultra Paparkan Sejumlah Tantangan

Sebarkan artikel ini

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2023 masih dihadapkan pada beberapa tantangan.

Meskipun terjadi penurunan angka pravalensi stunting di provinsi Sultra saat ini dari 30,2% menjadi 27,7%, yang secara umum turun sebesar 2,5%.

Saat ini pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih harus terus mengejar target penurunan angka stunting hingga 14% pada 2024 mendatang.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Sultra, Drs. Asmar bahwa adanya sejumlah tantangan yang dihadapi baik dari wilayah kabupaten/kota, kecamatan serta desa/kelurahan.

“Seperti komitmen kepala daerah, perlunya aksi nyata terhadap upaya Percepatan Penurunan Stunting (PPS), yang tentunya diturunkan kepada OPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa” jelas Asmar.

Selain itu, penguatan peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang ada di daerah Kabupaten/Kota dalam menganalisis kebutuhan berbasis data.

Dalam hal ini, tentu perlunya menyusun perencanaan dan penganggaran agar responsive terhadap kebutuhan kelompok sasaran.

Asmar juga mengatakan, tantangan yang dirasakan pada wilayah kecamatan pun berbeda. Pihaknya perlu memastikan sinkronisasi kegiatan PPS Desa dengan wilayah Kabupaten/Kota.

“Kita juga perlu memastikan wilayah kecamatan untuk memfasilitasi perwakilan OPD menyosialisasikan rencana program/kegiatan PPS wilayah kabupaten/kota dalam rembuk stunting desa” tegasnya.

Terkait wilayah Desa/Kelurahan, SDM menjadi tantangan terbesar saat ini, menurut Asmar pentingnya pemahaman peran serta tanggung jawab terkait PPS.

“Masih banyak yang belum paham peran dan tanggung jawabnya, serta belum optimalnya kemampuan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK), ini merupakan tantangan terbesar kita semua” ungkap Asmar.

Perbaikan koordinasi, cakupan dan kualitas layanan tingkat Desa/Kelurahan perlu menjadi perhatian sehingga kelompok sasaran menerima layanan paket lengkap.

“Seperti kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, air bersih dan sanitasi, perlindungan sosial, PAUD, serta layanan lain ditingkat desa, ini semua perlu diberikan kepada kelompok sasaran stunting” ujarnya.

Untuk itu, mengahadapi berbagai tantangan ini, dibutuhkan kerja sama pihak Pemerintah Pusat dan Daerah, Lembaga dan Lintas Sektor terkait Percepatan Penurunan Stunting di Sultra.

Reporter: Nur Anisah

You cannot copy content of this page