Reporter : Safrudin Darma
Editor : Taya
KENDARI – Dalam menyambut tim penilai pada festival kuliner yang digelar saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke-55 di Eks Kendari, Sulawesi Tenggara, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Bombana menampilkan Tari Lumense, Sabtu (27/4/2019).
Anggota Pokja Tiga TP-PKK Bombana, Nurhayati menjelaskan, pihaknya menampilkan tari tersebut sebagai bentuk sambutan mereka kepada tim penilai.
“Tarian ini sangat tepat, sebab ketika tim penilaian datang di stand Bombana langsung disambut dengan Tari Lumense,” katanya kepada mediakendari.com.
Untuk diketahui, Tari Lumense atau Tarian Lumense adalah tarian yang berasal dari Tokotu’a, Kabupaten Bombana. Kata lumense sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yakni “lumee” yang berarti Mengais dan e’ense yang berarti Loncat.
Jadi, lumense bisa diartikan mengais dengan meloncat-loncat. Tari lumense berasal dari kecamatan Kabaena. Suku Moronene merupakan penduduk asli dari wilayah ini. Nenek moyang suku ini adalah bangsa melayu tua yang datang dari hindia belakang pada zaman pra sejarah. Secara geografis, Kecamatan Kabaena merupakan pulau terbesar setelah buton dan Muna di Sulawesi tenggara.
Menurut Nurhayati, pihaknya terus mendorong perkembangan budaya, khususnya budaya maayarakat Kabaena dengan mengadakan festival Tangkeno.
“Arti dari Tangkeno ialah Negeri di Awan, hawanya sangat sejuk,”jelasnya. (B)