Reporter : Febi Purnasari
KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus berupaya menekan angka anak yang mengalami stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari hingga saat ini terdapat 157 kasus stunting. Dengan kasus terbanyak di Kecamatan Kendari, yakni 36 kasus.
“Meskipun Kota Kendari kasus stuntingnya masih sedikit, kita harus berupaya agar kasus yang ada sebisa mungkin datasi dan ditekan,” kata Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, Jum’at, 02 Oktober 2020.
Menurutnya, mengatasi kasus stunting tidak hanya soal gizi, tetapi juga lingkungan, dan ekonomi. Sebab, jika masyarakat sejahtera maka bisa memenuhi kebutuhan gizinya.
Upaya Pemkot Kendari untuk menekan kasus stunting di Kota Kendari, diantaranya dengan mengoptimalkan peran Puskesmas yang ada diseluruh wilayah kecamatan di Kota Kendari.
“Jadi tidak hanya bertindak secara kuratif atau penyembuhan tetapi juga secara preventif atau pencegahan. Makanya sarana di Puskesmas itu, tidak hanya gedungnya tetapi juga fasilitasnya juga sudah lebih baik. Kita berharap dengan puskesmas yang lebih optimal, masyarakat bisa terlayani dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Kendari, dr Rahminingrum mengatakan, penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas Dinkes, tetapi seluruh instansi lintas sektor.
“Ini menjadi tugas kita bersama, melibatkan berbagai pihak khususnya lintas sektor untuk ditangani secara bersama-sama,” kata dr Rahminingrum.