JAKARTA – Di tahun 2017, Pasar Modal Indonesia mencatat kemajuan berarti dari segi jumlah Perusahaan Tercatat, penambahan jumlah investor yang aktif, serta penguatan ketahanan pasar. Semua ini berkat upaya Bursa Efek Indonesia (BEI) beserta segenap pemangku kepentingan yang berhasil melakukan terobosan di hampir seluruh aspek kegiatan pasar modal.
Pasar Modal Indonesia di sepanjang 2017 mencatat rekor tertinggi dalam hal kapitalisasi pasar (Rp7.052 triliun), indeks pasar (6.355,65 poin), dan transaksi pasar dari segi volume (11,95 miliar unit saham perhari), nilai (Rp7,6 triliun per hari), maupun frekuensi perdagangan (312,48 ribu kali transaksi).
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BEI tahun 2018 di Main Hall BEI, Jumat (29/06/2018), mengatakan keberhasilan capaian tersebut antara lain dipicu oleh ekspansi basis investor ritel domestik berkat upaya Pasar Modal Indonesia menjangkau calon investor baru dari segala lapisan masyarakat untuk berinvestasi di BEI.
Katanya, bersama seluruh pemangku kepentingan Pasar Modal, BEI mampu meningkatkan literasi pasar modal menjadi 15 persen (Nielsen 2017) sehingga memberikan landasan yang lebih kokoh bagi pengembangan BEI di masa depan. Saat ini jumlah investor pasar modal telah mencapai 1,12 juta single investor identification (SID) walaupun di sisi lain, BEI memandang peluang peningkatan literasi pasar modal di kalangan masyarakat luas masih terbuka lebar.
“Oleh karena itu, BEI mengerahkan segala daya dan serangkaian inisiatif untuk meningkatkan literasi pasar modal. Antara lain dengan terus menggaungkan Kampanye Yuk Nabung Saham, optimasi fungsi pengembangan wilayah dan jangkauan BEI yang hingga akhir tahun 2017 telah mencakup 324 Galeri Investasi, 29 Kantor Perwakilan, dan 6 Pusat Informasi Go Public,” ujarnya.
Selain menjadi wahana investasi masyarakat, lanjutnya, pasar modal juga semakin memiliki peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha.
Pencatatan penawaran perdana saham telah berhasil dilakukan oleh 37 perusahaan di sepanjang tahun 2017 yang merupakan pencapaian tertinggi selama 23 tahun terakhir dengan jumlah penghimpunan dana sebesar Rp9,56 triliun.
Dia menuturkan, di sepanjang tahun 2017, total penghimpunan dana dari pencatatan saham dan obligasi telah mencapai Rp812 triliun yang merupakan jumlah terbesar sepanjang sejarah pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
Di sisi lain, BEI dengan perannya yang strategis juga terus mengedepankan aktivitas perdagangan efek secara teratur, wajar, dan efisien.
“BEI tetap menjaga kelangsungan perseroan dengan melakukan efektivitas biaya pada setiap kegiatan. Sehingga sepanjang 2017 BEI berhasil memperoleh pendapatan usaha Rp1,2 triliun serta memperoleh laba bersih Rp310 miliar,” paparnya.
Dia menambahkan, BEI juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur pasar modal, termasuk mengupayakan penyempurnaan infrastruktur teknologi informasi, pembaruan sistem perdagangan, serta pengembangan New Data Center yang akan mampu meningkatkan faktor ketersediaan perangkat teknologi informasi BEI hingga 99,98 persen dalam waktu dekat.
“BEI juga berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 Quality Management dan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi,” tutupnya.