MUNA, Mediakendari.com – Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara makin lama makin meningkat.
Dinas Kesehatan Muna mencatat, data penderita HIV AIDS mulai 2019 hingga 2022 mencapai 57 orang. Sedangkan di 2023 malah bertambah naik menjadi 73 orang.
Kadinkes Muna, Tasrim Darjo mengungkapkan, dari jumlah penderita penyakit mematikan itu, ada yang putus obat lalu meninggal, sedangkan beberapa penderita lain pindah layanan dan dirujuk kembali.
“Data HIV AIDS di Muna itu memang tiap tahun meningkat. Butuh waktu lima sampai 10 tahun agar bisa kelihatan gejalanya,” kata Tasrim Darjo saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/3).
Sementara itu, Kasi Penyakit Menular, La Ode Arifin Kase menyebutkan, penderita HIV AIDS di Bumi Sowite sudah sangatlah banyak. Kenapa? karena yang sakitnya sudah berdampak saat datang untuk berobat itu jumlahnya sudah besar.
“Itu yang sudah berada di ujung karena datang berobat. Gimana dengan yang sudah berhubungan kontak sama mereka?,” celetuknya.
Kata dia, kebanyakan penderita adalah mereka yang penyuka sesama jenis. Penyuka sesama jenis yang dimaksud yakni, LSL alias laki-laki sama laki-laki.
Ia juga menjelaskan, jika HIV AIDS itu merusak sistem kekebalan tubuh kita, sehingga saat penyakit masuk, tidak bisa dilawan.
“Jadi, yang buat orang meninggal itu karena penyakit lain. Karena imun tubuh sudah rusak,” timpalnya.
Penanganan pasien HIV dilakukan dengan cara pemberian obat seumur hidup. Hal ini dilakukan dan dilayani langsung oleh pihak Dinkes.
“Ada harapan bagi pasien untuk sembuh. Asal tidak putus minum obat sesuai anjuran,” tukasnya.
Reporter : Erwino