BOMBANANEWS

Tiba di Bombana dari Natuna, Fitri Disambut Tangis Haru Keluarga

389
×

Tiba di Bombana dari Natuna, Fitri Disambut Tangis Haru Keluarga

Sebarkan artikel ini
Mahasiswi China, Putri Inda Dewi menjenguk sang ayah di RSUD Bombana, Foto: Hasrun.

Reporter : Hasrun / Editor : Kang Upik

RUMBIA – Fitri Indar Dewi (23) mahasiswi asal Bombana yang menempuh pendidikan di University of Science and Technology Hubei China tiba di kampung halamannya di Bombana, Selasa 18 Februari 2020.

Fitri dijemput sejumlah pejabat Pemkab Bombana di Kota Kendari, Senin 17 Februari 2020. Sebelumnya, mahasiswi semester tiga dikampusnya ini dikarantina di Kepulauan Riau Natuna, untuk pemeriksaan virus Corona selama 14 belas hari.

Tangis harus keluarga besar nya menyamut Fitri di kediamannya yang beralamat di Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia. Ia disambut keluarga besar dan kerabat dekat, serta tetangganya.

Tak lama tiba di rumah, Fitri lalu diboyong menuju RSUD Bombana untuk menjenguk sang ayah yang tengah tergeletak akibat sakit jantung dan paru – paru yang dideritanya.

Tangis Fitri pun tak terbendung melihat ayahnya terbaring lemas di kasur medis ruang ICU RSUD Bombana. Dengan suara lemas, ayah Fitri, Muhammad Kasman nampak terharu melihat buah hatinya dalam keadaan sehat.

Kepada MEDIAKENDARI.com, Fitri bercerita, saat di Negeri Tirai Bambu China, ia merasa kaget saat mendengar kabar dari keluarganya, jika ayahnya sedang dirawat dirumah sakit.

“Saya tipe orang yang tidak bisa cerita sama orang tentang sedihku. Saya tidak tunjukan, kerena kalau saya panik akan berpengaruh pada kesehatan saya juga. Apalagi saya harus sehat sampai ke orang tua saya,”

Instruksi Kampus dan Perjuangan Melawan Virus Corona

Ia menceritakan, sejak Kota Wuhan diserang virus mematikan Corona, kampusnya yakni University of Science and Technology Hubei mengintruksi kepada mahasiswa agar menjaga dan menjaga diri dari virus gerenasi ke tiga itu.

Fitri mengaku dirinya dan rekan mahasiswi lain setiap hari harus mencuci tangan, bahkan setiap saat. Masker yang digunakan setiap hari berlapis agar tidak mudah terjangkit Corona.

“Kita gunakan masker tiga lapis, kampus juga mengarahkan makan tempat makanan yang halal dan bersih,” katanya.

Demikian, meski wabah virus Corona sudah mematikan ribuan manusia di China, Putri mengaku jika dirinya tidak merasa panik. Kekutan iman yang diyakininya membuatnya kuat menghadapi cobaan tersebut.

“Saya hawatir saya jika ke Indonesia, Kalau di sana saya tidak hawatir. Kalaupun saya mati, saya mati dalam berjuang. Itu saya bilang ke teman – teman saya, jagan takut pertolongan Allah sangat dahsyat,” ucapnya.

Pulau Natuna Perawatan dan Pelayanan Baik.

Pulau Natuna, Kepulauan Riau, sebagai tempat evakuasi mahasiswa yang menempuh pendidikan di Negeri China. Disana mereka dirawat secara teratur selama 14 hari lamanya.

“Disana kita lakukan pengukuran suhu, tensi pokoknya kita dikasi obat jika kita mengeluh sakit. Disana kita dilayani dengan baik, terus fasilitasnya juga baik, kita di kasi makan secara teratur. Kita juga dikasih olehraga untul menghilangkan stres,” ungkapnya.

Atas perhatian negara, Putri Indar Dewi, mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang tak terhingga karena sudah di rawat dan diantar hingga ke rumah orang tuanya.

“Saya tidak bisa janji apapun, suatu saat saya akan melakukan hal yang sama jika ini terjadi lagi,” katanya.

Ibu Fitri, Rohani mengatakan, mendengar kabar wabah firus Corona menyerang China, ia pun hawatir atas anaknya. Setiap hari ia menghubungi Fitri agar selalu menjaga diri.

“Kami hanya bisa berdoa, agar anak kami baik – baik saja. Kalua penyakit bapak memang sudah ada, dia jantung dan paru – paru bukan karna hawatir sama anaknya di China,” ucapnya.

Kepala Kantor Penghubung Bombana Nur Ida, menjelaskan jika Fitri tidak terjngkit virus Corona. Ia dinyatakan sehat dan bebas virus, selama menjalani perawatan di Pulau Natuna.

You cannot copy content of this page