FEATUREDNASIONAL

Tiba di Malang, Mendagri Langsung Sambangi Kantor Walikota

520

MALANG – Selasa pagi,  Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tiba di Kota Malang. Rencananya, pada hari Rabu (1/8) Mendagri akan menghadiri acara peningkatan kapasitas aparatur desa yang juga bakal dihadiri Presiden Joko Widodo. Begitu tiba di Bandara Abdurahman Saleh, Malang, Menteri Tjahjo dan rombongan ditemani Gubernur Jawa Timur, Soekarwo langsung meluncur ke Kota Malang.

Dalam rilis yang diterima Mediakendari.com, Selasa (31/7), awalnya, Mendagri hendak sarapan pagi di Rumah Makan Rawon di daerah Rampal, Kota Malang. Tapi kemudian, mendadak acara sarapan pagi batal. Rombongan menteri langsung menuju ke Kantor Walikota Malang. Di sana, ditemani Gubernur Jawa Timur dan Pjs Walikota Malang, Wahid Wahyudi, Menteri Tjahjo sempat berkeliling kantor walikota. Ia sempat menengok beberapa ruangan dan menyapa para pegawai di kantor walikota.

Usai berkeliling, mobil Menteri Tjahjo dan rombongan kembali keluar dari halaman kantor walikota. Ternyata, ia kembali ke daerah Rampal hendak sarapan pagi yang tadi tertunda karena mendadak merapat dulu ke kantor walikota.  Di temani Pjs Walikota Malang dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Tjahjo menikmati sarapan nasi rawon.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar, kalau ada waktu luang di sela-sela kunjungannya ke daerah, akan selalu menyempatkan diri datang berkunjung ke kantor pemerintahan, entah itu kantor kepala desa, kelurahan, kecamatan atau Pemda. Biasanya, kunjungan mendadak saja tanpa terencana.

“Itu kebiasaan beliau kalau keluar kota. Jika ada waktu luang, misal dalam perjalanan dari bandara atau kalau mau ke bandara, kalau masih ada waktu, selalu beliau sempatkan sidak (inspeksi mendadak-red),” kata Bahtiar, di Kota Malang, Selasa (31/7).

Sidak lanjut Bahtiar, selain untuk bersilahturahmi dengan aparatur pemerintahan yang kantornya dikunjungi, juga untuk melihat langsung pelayanan publik.

“Ya itulah beliau, selalu sempatkan untuk berkunjung kalau ada waktu luang,” kata mantan Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.


Redaksi

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version