Reporter: Hendrik B.
Editor: Taya
KENDARI – Aksi demo pengungkapan pelaku pembunuhan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) kini terus dilakukan sejumlah mahasiswa di Kendari. Saat ini mereka mendapatkan jaminan dari Direktur Intelijen dan Keamanan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Kombes Pol. Hartoyo untuk mengungkap kasus tersebut selama 3×24 jam ke depan.
Dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani Dir. Intelkam menyebutkan apabila dalam kurung tiga hari belum terungkap siapa pelaku pembunuhan, maka Direktur Intelkam siap mengundurkan diri dari jabatannya.
BACA JUGA:
- Dukung Ketahan Pangan Nasional, Bulog Unaaha, Kabupaten Konawe Terus Lakukan Penyerapan Hasil Produksi
- Terjadi Kekosongan Jabatan di Lingkup OPD Prov Sultra, Anggota DPRD Syahrul Said : Kondisi Sedang Tak Baik Baik Saja
- Usai Dilantik Jadi Pj Bupati Busel, Ini Langkah Awal Ridwan Badalah
Hartoyo telah menandatangani kesepakatan dengan perwakilan ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Mapolda Sultra, Senin (4/11/2019).
“Apabila sampai dengan hari Kamis, 7 November 2019 belum ada penetapan tersangka kasus penembakan Almarhum Randi dan Yusuf, maka saya siap mengundurkan diri sebagai Dir. Intelkam Polda Sultra dan menolak jabatan apapun serta siap mengundurkan diri dari instansi Polri,” ucap LM Rahmat Manangkiri saat membacakan nota kesepahaman dengan menggunakan pengeras suara.
Pasca dibacakan kesepakatan tersebut, Hartoyo menandatangaini perjanjian tersebut dengan disaksikan secara tertulis Dirreskrimum Polda Sultra, Kombes Pol, Asep Taufik dan LM Rahmat Manangkiri. (A)