Editor : Kang Upi
JAKARTA – Politisi Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto menegaskan, bahwa di tahun Politik ini, setiap orang harus menjaga persaudaraan, bukan malah saling tunjuk dan saling cari kesalahan.
Hal tersebut ditegaskan Titiek Soeharto untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar menjalin dan mempererat tali silaturahmi serta mengesampingkan perbedaan pilihan Politik.
“Tujuan Politik itu luhur, bukan justru jadi alat memecah belah. Islam mengajarkan kita saling memaafkan,” kata Titiek.
Putri Presiden Soeharto itu juga mengutip prinsip kearifan Suku Jawa yang menurutnya, selalu diajarkan almarhum ayahnya.
“Ayah kami, Bapak kita semua selalu menasihati, aja mung nyatur alaning liyan. Jangan hanya membicarakan kejelekan orang lain,” katanya.
Baca Juga :
- Gubernur ASR Jawab hasil Pansus LKPJ DPRD Sultra di Rapat Paripurna
- Di Apel Pagi, Bupati Konawe Nonaktifkan Empat Pejabat Atas Dugaan Pelanggaran Disiplin
- Hadiri Perayaan Dharmasanti Hari Suci Nyepi, Gubernur ASR Sebut Sultra Menuju Aman, Sejahtera dan Religius
- Sidak di Kantor Badan Penghubung Sultra di Jakarta, Wagub Hugua Hanya Dapati Beberapa Pegawai Saja
- Prof Ruslin Jadi Pendaftar Pertama di Pilrek UHO 2025
- Hugua Wakili Gubernur Bahas Kerjasama dengan BUMN Rusia Terkait Pembangunan Listrik Tenaga Nuklir di Sultra
Persatuan dan persaudaraan nampaknya menjadi perhatian serius Titiek. Karena, selain dikesempatan ini, ia juga menegaskan hal tersebut saat menghadiri peringatan Isra dan Miraj bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu, 16 Maret 2019 lalu.
Pada forum BKMT itu, Titiek mengajak para ibu Majelis Taklim untuk arif menyikapi suasana yang cenderung panas menjelang Pilpres. Dengan kearifan itu ia berharap hal-hal negative bisa diusir sejauh-jauhnya.
“Kita semua berharap pasca Pemilu nanti persatuan dan persaudaraan Bangsa ini bisa semakin kokoh,” ujarnya.